Kampoeng Quran Wijaya Kusuma Gelar Barikan, Teguhkan Komitmen Melahirkan Generasi Qurani

Malang, 24 Agustus 2025 — Suasana penuh kekhidmatan menyelimuti acara Barikan Kampoeng Qur’an Wijaya Kusuma di Kelurahan Polehan, Kota Malang. Lebih dari 1.000 warga, santri, dan undangan hadir dalam momentum sakral ini, bersama para tokoh agama, akademisi, dan pejabat daerah untuk meneguhkan semangat membumikan Al-Qur’an di tengah masyarakat.

Ketua Panitia, Dr. Mohammad Burhan, dalam sambutannya menyoroti fakta dari Kementerian Agama RI bahwa 53% umat Muslim di Indonesia masih belum bisa membaca Al-Qur’an. “Inilah urgensi hadirnya Kampoeng Qur’an Wijaya Kusuma. Kami memiliki TPQ dari lima kelas, Pondok Tahfidz, dan program bagi siswa SMP, SMA hingga mahasiswa. Semua ini butuh kolaborasi dengan sekolah agar tidak tumpang tindih, tetapi saling melengkapi untuk membangun generasi Qur’ani,” tegasnya.

Ia menambahkan, Madrasah Al-Qur’an bekerja sama dengan Ummi Foundation dan telah membina lebih dari 300 orang. Selain itu, terdapat 35 kelas gerakan baca Al-Qur’an serta majelis Qur’an yang rutin berlangsung di tiga masjid: Naikun Hanan, Nurul Qolbi, dan Nur Hidayah. Bahkan, kawasan ini mulai digagas sebagai wisata religi, agar wisatawan dapat berkunjung ke Kampoeng Qur’an Wijaya Kusuma saat berlibur di Malang.

Dalam hal pendanaan, kegiatan Qur’ani ini ditopang melalui fund raising dan wakaf produktif. “Kebutuhan operasional per bulan mencapai Rp55 juta. Namun dengan semangat kebersamaan, insyaAllah selalu tercukupi,” tambah Burhan.

Menukil dawuh Gus Baha’, ia menekankan pentingnya memuliakan Al-Qur’an dengan mendalami serta mengamalkan isinya. “Harapan terbesar kita semua adalah memperoleh syafaat Al-Qur’an di yaumil akhir,” ujarnya.

Acara turut dihadiri oleh Abuya KH. Nur Hasanuddin (PP. Darussa’adah), Wali Kota Malang yang diwakili Kabag Kesra Mohammad Sholeh, Prof. Kasuwi Syaeban (Ketua DMI), serta perwakilan Kementerian Agama Kota Malang, Sukirman (Kasi PD Pontren).

Dalam sambutannya, Mohammad Sholeh menyampaikan salam hormat dan apresiasi atas terwujudnya Kampoeng Qur’an Wijaya Kusuma. “Al-Qur’an adalah sumber obat yang menentramkan hati, bisa dibaca oleh segala usia. Rasulullah bersabda: Khoirukum man ta’allamal Qur’an wa ‘allamahu — sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya. Semoga Kampoeng Qur’an ini menjadi berkah dan pelengkap bagi Kota Malang, sebagaimana kita mengenal Kampung Warna-warni, Kampung Biru, dan lainnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Sukirman, Kasi PD Pontren Kemenag Kota Malang, juga memberikan apresiasi yang tinggi atas gagasan ini. “Kami sangat menghargai lahirnya Kampoeng Qur’an Wijaya Kusuma. Semoga keberadaan kampung ini benar-benar mampu membumikan Al-Qur’an di Kota Malang, sekaligus membekali anak-anak generasi milenial agar tumbuh menjadi generasi yang cinta Al-Qur’an,” tuturnya.

Adapun tausiyah penuh hikmah disampaikan oleh Abuya KH. Nur Hasanuddin yang menuturkan kisah inspiratif betapa mulianya orang yang belajar dan mengajarkan Al-Qur’an. Beliau menekankan bahwa setiap huruf Al-Qur’an bernilai sepuluh kebaikan, dan pahala berlipat ganda ketika dibaca dalam shalat. “Al-Qur’an adalah mukjizat terbesar Rasulullah yang abadi sepanjang zaman. Bahkan, orang tua yang anaknya hafidz akan mendapat mahkota bercahaya di akhirat kelak,” terang Abuya yang juga mengapresiasi jamaah lansia usia 88 tahun yang masih istiqamah belajar Al-Qur’an.

Acara ini semakin bermakna dengan hadirnya perwakilan Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) yang menyerahkan mushaf wakaf bagi keberlangsungan kegiatan Kampoeng Qur’an Wijaya Kusuma.

Dengan semangat Hajat dunia bilmaisyaroh, wahajatil akhirat bil maghfirah, masyarakat Polehan berharap Kampoeng Qur’an Wijaya Kusuma senantiasa menjadi pusat pencerahan, tempat tumbuhnya generasi Qur’ani, sekaligus destinasi wisata religi yang membawa keberkahan bagi Kota Malang.

(HUMAS Kemenag Kota Malang)

Rudianto

Penulis yang bernama Rudianto ini merupakan Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Malang yang berstatus PNS dan memiliki jabatan sebagai Pengadministrasi Data Penyajian dan Publikasi.