Kabid PAIS Jatim Dorong Pengawas PAI Jadi Agen Perubahan Pendidikan

Malang Raya kembali menjadi tuan rumah sebuah acara penting yang akan membentuk masa depan pendidikan agama Islam di Jawa Timur. Pada tanggal 17-18 Juli 2025, bertempat di PSBB MAN 2 Kota Malang, ratusan Pengawas Pendidikan Agama Islam (PAI) Angkatan Afirmasi 2024 dari seluruh Jawa Timur, serta Pengawas PAI se-Malang Raya, berkumpul untuk mengikuti kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Pengawas PAI Afirmasi 2024. Acara ini bukan sekadar pelatihan biasa, melainkan sebuah wadah untuk meningkatkan kualitas dan peran strategis para pengawas dalam memajukan pendidikan agama.

Pagi itu, suasana di PSBB MAN 2 Kota Malang terasa penuh antusiasme. Para peserta, yang merupakan garda terdepan dalam memastikan kualitas pengajaran PAI di sekolah, tampak bersemangat menyambut ilmu dan inspirasi baru. Sejumlah pejabat penting turut hadir, menunjukkan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Di antaranya adalah Kabid PAIS Kanwil Kemenag Prov Jatim, Kasi PAIS Kota Malang, Kasi PAIS Kab Malang, Katim PAI SMA/SMK Bidang PAIS, serta beberapa JFP (Jabatan Fungsional Umum) pada Bidang PAIS. Tak ketinggalan, Dr. Nurhuda Kurniawan, MSI, seorang narasumber nasional di bidang PKB PAI, juga hadir untuk berbagi ilmunya.

Sambutan Hangat dan Laporan Singkat Pembuka Kegiatan

Acara dimulai dengan hangatnya sambutan dari Febrian Taufiq Sholeh, Kasi PAIS Kota Malang. Beliau menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta dan tamu undangan. Dalam sambutannya, Bapak Febrian menekankan pentingnya peran pengawas dalam meningkatkan mutu pendidikan PAI, khususnya di wilayah Kota Malang. Suasana ramah dan kekeluargaan langsung terasa, mencerminkan sinergi antara berbagai pihak yang berkomitmen terhadap pendidikan.

Selanjutnya, Bapak Abdul Wafi, Katim PAI SMA/SMK, yang juga bertindak sebagai ketua panitia, menyampaikan laporan kegiatan. Dalam laporannya, Bapak Wafi menjelaskan tujuan kegiatan, agenda dua hari ke depan, serta harapan besar yang diemban melalui pertemuan ini. Beliau memaparkan bahwa pelatihan ini dirancang untuk memperkuat berbagai dimensi kompetensi pengawas, mulai dari pedagogik, profesional, manajerial, sosial, kepribadian, hingga pengawasan khusus bidang PAI. Laporan tersebut memberikan gambaran komprehensif tentang betapa seriusnya kegiatan ini disiapkan demi kemajuan pendidikan agama.

Pesan Tegas Kabid PAIS Jatim: Inovasi dan Inisiatif Kunci Pengawas Masa Depan!

Puncak acara pembukaan adalah sambutan sekaligus pembekalan motivasi dari Dr. Amak Burhanuddin, Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam (Kabid PAIS) Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur. Dengan gaya bicara yang lugas dan penuh semangat, Bapak Amak secara resmi membuka kegiatan ini. Namun, lebih dari sekadar membuka, beliau memberikan penekanan yang mendalam terhadap peran dan tanggung jawab Pengawas PAI di era modern ini.

Bapak Amak memulai dengan mengingatkan kembali tentang tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Pengawas PAI. Beliau menegaskan bahwa pengawas bukanlah sekadar pelaksana administrasi, melainkan ujung tombak dalam memastikan kualitas pembelajaran PAI di sekolah-sekolah. "Tupoksi kita sangat strategis. Kita tidak hanya mengawasi, tapi juga membimbing, memfasilitasi, dan memastikan bahwa pendidikan agama Islam benar-benar berjalan sesuai koridornya," tegas Bapak Amak.

Namun, poin yang paling digarisbawahi oleh Bapak Amak adalah pentingnya inovasi dan inisiatif. Beliau mendorong para pengawas untuk tidak terpaku pada cara-cara lama, melainkan harus senantiasa mencari terobosan baru dalam menjalankan tugas. "Dunia terus bergerak, begitu pula pendidikan. Jika kita tidak berinovasi, kita akan tertinggal. Pengawas PAI harus menjadi pelopor perubahan, bukan sekadar pengikut," serunya.

Bapak Amak memberikan beberapa contoh konkret. Ia menantang para pengawas untuk berpikir kreatif dalam pengembangan metode pembelajaran inovatif, seperti diferensiasi, pembelajaran berbasis proyek, hingga pemanfaatan teknologi secara optimal. "Bagaimana caranya kita bisa memastikan guru-guru PAI di bawah binaan kita bisa mengajar dengan lebih menarik, lebih relevan, dan menghasilkan siswa yang tidak hanya cerdas tapi juga berakhlak mulia?" tanyanya retoris.

Lebih lanjut, beliau juga menyoroti aspek manajerial dan kepemimpinan pendidikan. Pengawas diharapkan memiliki kapasitas untuk memimpin perubahan, mengambil keputusan strategis, dan memotivasi para guru. "Anda adalah pemimpin di wilayah binaan masing-masing. Keputusan Anda, inisiatif Anda, akan sangat menentukan kualitas pendidikan PAI di sana," tambahnya. Bapak Amak juga menekankan pentingnya penguatan integritas dan etika profesi sebagai landasan utama dalam setiap tindakan pengawas.

Di akhir sambutannya, Bapak Amak Burhanuddin menyampaikan harapannya agar seluruh peserta mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh dan memanfaatkan setiap sesi untuk meningkatkan kompetensi. "Ikuti kegiatan ini dengan baik. Serap ilmunya, diskusikan, dan yang paling penting, implementasikan di lapangan. Jadilah agen perubahan yang membawa dampak positif bagi pendidikan agama Islam di Jawa Timur," tutupnya, disambut tepuk tangan meriah dari para peserta.

Pembukaan ini tidak hanya menjadi awal dari sebuah pelatihan, melainkan juga sebuah deklarasi semangat untuk berani berinovasi dan mengambil inisiatif. Dengan bekal inspirasi dari Kabid PAIS Jatim, para Pengawas PAI Angkatan Afirmasi 2024 siap melangkah maju, menjadikan pendidikan agama Islam semakin berkualitas dan relevan di tengah masyarakat.

Heri Mulyo Cahyo

Penulis yang bernama Heri Mulyo Cahyo ini merupakan Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Malang yang berstatus PNS dan memiliki jabatan sebagai Reporter Kemenag Kota Malang.