Kota Malang — Dalam semangat memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-2, Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kota Malang menggelar aksi nyata peduli lingkungan dengan kegiatan menanam pohon di lingkungan Yayasan Al Azhar Kedungkandang.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk syukur atas perjalanan IPARI selama dua tahun terakhir, tetapi juga menjadi momentum untuk mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia dan alam.
Mengusung tema “Rawat Bumi, Jaga Harmoni”, kegiatan ini diikuti oleh puluhan penyuluh agama, pengurus yayasan, serta masyarakat sekitar. Pohon Matoa yang merupakan pohon produktif dan pelindung ditanam di area sekitar Yayasan.
“Kegiatan ini bukan hanya simbolis. Ini bentuk tanggung jawab moral kita sebagai penyuluh agama untuk mengajak masyarakat menjaga ciptaan Allah, termasuk alam dan lingkungannya,” ujar Ketua IPARI Kota Malang Ernawati, S.Ag dalam sambutannya.
Ia menegaskan bahwa penyuluh agama memiliki peran strategis tidak hanya dalam menyampaikan nilai-nilai keagamaan, tetapi juga dalam membangun kesadaran sosial, termasuk kepedulian terhadap isu-isu lingkungan.
“Menjaga alam juga bagian dari ibadah. Menanam pohon bisa menjadi amal jariyah, karena manfaatnya berkelanjutan,” tambahnya dengan hangat.
Dipilihnya Yayasan Al Azhar Kedungkandang sebagai lokasi kegiatan bukan tanpa alasan. Yayasan ini dikenal aktif dalam kegiatan pendidikan dan sosial, serta memiliki komitmen yang kuat dalam menjaga lingkungan sekitar.
Kepala Yayasan Al Azhar menyambut baik kolaborasi ini dan berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara rutin.
“Kami merasa terhormat bisa menjadi bagian dari gerakan ini. Semoga pohon-pohon yang ditanam hari ini menjadi sumber kebaikan bagi generasi mendatang,” ungkapnya dengan penuh haru.
Aksi tanam pohon ini juga menjadi ajang mempererat kebersamaan antara penyuluh agama dan masyarakat. Suasana kekeluargaan dan gotong royong terasa kental saat seluruh peserta saling membantu menanam pohon dan merapikan lahan.
Selain penanaman pohon, kegiatan ini juga diisi dengan edukasi singkat mengenai manfaat pohon bagi keseimbangan ekosistem, pengendalian iklim, serta penyediaan oksigen bagi makhluk hidup.
“Semoga kegiatan ini bisa menginspirasi masyarakat untuk mulai menanam minimal satu pohon di lingkungan rumah masing-masing,” ujar salah satu peserta dari kalangan penyuluh.
IPARI Kota Malang menyampaikan bahwa kegiatan peduli lingkungan akan terus menjadi bagian dari program kerja ke depan. Selain memberikan penyuluhan agama, para penyuluh juga akan terus digerakkan untuk aktif dalam kegiatan sosial dan lingkungan sebagai wujud nyata pengabdian kepada masyarakat.
Peringatan Harlah ke-2 IPARI Kota Malang ini membuktikan bahwa usia muda bukan halangan untuk memberikan dampak. Justru dengan energi dan kolaborasi, penyuluh agama bisa menjadi motor penggerak perubahan positif di tengah masyarakat.
Dengan semangat kolaborasi dan cinta lingkungan, IPARI Kota Malang memberikan pesan bahwa menjaga alam adalah bagian dari iman dan setiap pohon yang ditanam hari ini, adalah doa yang tumbuh untuk masa depan.
(HUMAS Kemenag Kota Malang)