Dari Malang untuk Nusantara: FKUB Gianyar Gali Inspirasi Toleransi Lintas Iman

Malang, 5 Juni 2025 — Suasana hangat penuh dialog terasa kuat di tengah kunjungan kerja Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Gianyar ke Kota Malang pada Rabu (4/6). Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa semangat menjaga keharmonisan umat beragama tidak hanya menjadi wacana lokal, melainkan sudah menjadi gerakan nasional yang saling terhubung antardaerah.

Rombongan FKUB Gianyar disambut langsung oleh Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin, yang menyambut baik forum ini sebagai kesempatan untuk bertukar pengalaman dalam menciptakan kehidupan beragama yang damai dan toleran.

Dalam sambutannya, Ali menegaskan bahwa Kota Malang merupakan miniatur Indonesia. Dengan jumlah penduduk tetap lebih dari 855.000 jiwa dan populasi dinamis yang mencapai 1,7 juta sebagian besar di antaranya adalah mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia keberagaman telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Malang.

“Semua agama dan etnis ada di sini. Kota Malang adalah cerminan Indonesia mini. Maka, diperlukan kearifan bersama untuk menjaga suasana tetap kondusif,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa keberadaan FKUB di tengah masyarakat sangat vital. Bukan hanya sebagai wadah komunikasi antarpemeluk agama, tetapi juga sebagai jembatan penyelesaian masalah yang berpotensi memicu konflik sosial.

“Kami menyambut baik kunjungan FKUB Gianyar ini. Ini bukan sekadar pertemuan seremonial, melainkan ajang saling belajar. Apa yang baik dari Malang bisa diterapkan di Gianyar, dan sebaliknya. Kolaborasi seperti ini penting untuk memperkuat kerukunan nasional,” tambahnya.

Ali juga menyinggung program Dasa Bakti Unggulan Pemerintah Kota Malang, di antaranya Ngalam Ngopeni dan Ngalam Nyaman, yang berfokus pada peningkatan kenyamanan dan kerukunan masyarakat, termasuk dalam aspek kehidupan beragama. Program ini menjadi bentuk komitmen konkret pemerintah kota dalam menjaga harmoni sosial.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Kantor Kementerian Agama Kota Malang, yang diwakili oleh Kepala Subbag TU, Nurul Istiqomah, M.Pd. Dalam kesempatan tersebut, Nurul menyampaikan dukungan penuh terhadap kegiatan lintas daerah semacam ini, yang memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, tokoh agama, dan masyarakat dalam merawat keberagaman Indonesia.

“Kementerian Agama Kota Malang terus mendorong penguatan moderasi beragama melalui kemitraan strategis dengan FKUB. Kami percaya, harmoni akan lahir dari dialog, bukan dari diam,” tutur Nurul.

Sementara itu, Ketua FKUB Kota Malang, Achmad Taufik, menekankan bahwa kunjungan ini bukanlah acara simbolik semata. Menurutnya, dalam era global yang penuh tantangan, memperkuat jejaring lintas wilayah menjadi langkah penting dalam mempertahankan nilai-nilai toleransi.

“Kami sangat terbuka untuk berbagi pengalaman, terutama dalam mengelola dinamika kehidupan beragama di kota yang majemuk seperti Malang. Kami juga ingin belajar dari praktik baik yang diterapkan di Gianyar,” ucap Taufik.

Ia juga menyoroti bahwa keberhasilan menjaga kerukunan di tingkat lokal dapat menjadi contoh yang menginspirasi daerah lain, terutama dalam konteks penguatan moderasi beragama yang saat ini menjadi prioritas nasional.

Kunjungan ini diakhiri dengan sesi diskusi bersama, di mana kedua FKUB saling bertukar pandangan mengenai strategi efektif membangun dialog antarumat, pendekatan edukatif di lingkungan sekolah dan kampus, serta penguatan peran generasi muda dalam menjaga toleransi.

Dalam suasana penuh kehangatan dan kesetaraan, kegiatan ini menegaskan satu hal: kerukunan tidak hadir dengan sendirinya, melainkan perlu terus dipupuk melalui komunikasi, kolaborasi, dan komitmen bersama.

(HUMAS Kemenag Kota Malang)

Rudianto

Penulis yang bernama Rudianto ini merupakan Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Malang yang berstatus PNS dan memiliki jabatan sebagai Pengadministrasi Data Penyajian dan Publikasi.