Malang, 5 Agustus 2025 — Madrasah kini tak hanya unggul dalam nilai-nilai keislaman dan akademik, tetapi juga mulai menunjukkan kemajuan signifikan dalam tata kelola administrasi modern. Salah satu buktinya terlihat dari langkah progresif MAN 1 Kota Malang yang resmi menerapkan SRIKANDI (Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi) sebagai sistem pengelolaan surat dan arsip elektronik mereka.
Kegiatan pendampingan implementasi SRIKANDI ini digelar pada Selasa, 5 Agustus 2025, di lingkungan MAN 1 Kota Malang. Turut hadir sebagai narasumber adalah tiga tim ahli dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang, yaitu Nurul Istiqomah, S.Pd.I., M.Pd. (Kasubag TU), Dwi Eka Khusniatun, S.ST. (Arsiparis Ahli Muda), dan Yunita Deby Indrawaty, S.Sos. (Arsiparis Ahli Pertama).
Mereka hadir bukan hanya sebagai pemateri, tetapi juga sebagai fasilitator yang mendampingi langsung para pegawai madrasah dalam memahami, mengoperasikan, dan menerapkan fitur-fitur SRIKANDI secara teknis maupun praktis.
Komitmen Penuh Madrasah Digital
Kepala MAN 1 Kota Malang, Dr. Sutirjo, menyambut baik pendampingan ini. Dalam sambutannya, ia menyatakan bahwa digitalisasi tata kelola madrasah adalah keniscayaan yang tak bisa dihindari.
“Kami tidak ingin tertinggal. MAN 1 Kota Malang siap menjalankan SRIKANDI sebagai bagian dari pembenahan sistem yang lebih tertib, efisien, dan terdokumentasi dengan baik,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa kehadiran SRIKANDI sangat membantu dalam menghubungkan proses administrasi madrasah dengan satuan kerja lain di lingkungan Kemenag Kota Malang. Tidak hanya mempercepat birokrasi, tapi juga meningkatkan akurasi dan akuntabilitas dokumen resmi.
Antusiasme yang Menggembirakan
Sesi pelatihan berlangsung dengan penuh semangat. Para pegawai yang terlibat mulai dari staf pembuat surat hingga verifikator dan penandatangan mengikuti kegiatan dengan antusias. Interaksi dua arah antara narasumber dan peserta membuat suasana semakin hidup dan menyenangkan.
Beragam pertanyaan teknis diajukan, mulai dari alur pembuatan surat digital, cara verifikasi hingga sistem penandatanganan elektronik. Semua dijawab dengan jelas oleh tim pendamping dari Kemenag, sehingga peserta merasa lebih percaya diri untuk mengimplementasikan sistem ini ke dalam pekerjaan sehari-hari.
“Selama ini kami mengandalkan arsip manual, dan ternyata setelah belajar SRIKANDI, semuanya bisa jadi lebih ringkas dan aman,” ungkap salah satu peserta.
Respon Positif dari Kemenag
Perwakilan Kemenag Kota Malang, Nurul Istiqomah, menyampaikan apresiasi kepada MAN 1 Kota Malang atas semangat dan kesiapan mereka dalam menjemput perubahan. Menurutnya, bukan semua lembaga siap langsung bergerak, tapi MAN 1 membuktikan bahwa madrasah bisa menjadi pionir dalam digitalisasi birokrasi.
“MAN 1 Kota Malang bukan hanya mengikuti arahan, tapi mengambil inisiatif lebih dulu. Ini langkah luar biasa yang patut jadi contoh,” tutur Nurul.
Ia juga menyampaikan bahwa SRIKANDI bukan sekadar aplikasi, melainkan bentuk integrasi sistem kerja modern yang dicanangkan pemerintah untuk meningkatkan mutu layanan publik secara luas, termasuk di lingkungan pendidikan.
Bangun Budaya Digital yang Humanis
Lebih dari sekadar implementasi teknologi, kegiatan ini juga memperkuat budaya kerja baru yang lebih adaptif terhadap perkembangan zaman. Melalui SRIKANDI, madrasah diajak untuk tidak hanya mengubah cara kerja, tetapi juga pola piker bahwa kerapian arsip, kecepatan komunikasi, dan efisiensi birokrasi adalah bagian dari layanan pendidikan yang profesional dan terpercaya.
Langkah Kecil, Dampak Besar
Dengan mengusung semangat “Siap Bersrikandi”, MAN 1 Kota Malang kini berada di garis terdepan dalam mendukung digitalisasi administrasi madrasah. Harapannya, langkah ini menjadi titik awal untuk membangun sistem layanan pendidikan yang semakin tangguh dan modern, tanpa meninggalkan nilai-nilai spiritual yang menjadi fondasi madrasah.
“Kami percaya, perubahan besar dimulai dari kesiapan kecil seperti hari ini,” pungkas Dr. Sutirjo dengan optimis.
(HUMAS Kemenag Kota Malang)