Dalam rangka bina TPQ dan Madin, PD Pontren Kemenag Kota Malang menggandeng RMINU dan LAZISNU Kota Malang mengadakan pembinaan dalam pengelolaan Kurikulum untuk Lembaga Pendidikan Al-Qur’an dan Madrasah Diniyah. Pembinaan yang diadakan pada Ahad (8/1)ini menghadirkan pemateri dari UIN Maliki dan Pembina Yayasan Forum Komunikasi Pendidikan Quran.
Giat yang diharapkan memotivasi agar masing-masing lembaga pendidikan memiliki kurikulum dan target pendidikan yang terukur ini dibuka oleh Dr. KH. Sutaman, MA dari UIN Maliki.
Pengelolaan kurikulum merupakan suatu rangkaian kegiatan rancangan atau membuat suatu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum yang merangkum semua pengalaman belajar yang disediakan bagi siswa di lembaga TPQ dan Diniyah. “Kurikulum itu merupakan ruh dari sebuah lembaga, bila tidak ada ruh maka lembaga hanya berjalan saja tanpa tujuan, bahkan ia seperti orang mati, maka penting sekali para pengelola lembaga dan para guru untuk memahami kurikulum tersebut” Tegas Sutaman
Sementara itu Dr. Halimi Zuhdy Wakil Dekan Fakultas Humaniora dalam kesempatannya menyatakan “Kita harus bekerjasama dalam memajukan TPQ dan Madin, karena tidak sedikit santri yang sudah lulus TPQ kemudian berhenti. Tidak melanjutkan Diniyah, kalau bisa langsung ke Pondok Pesantren. Sehingga pemahaman agama lebih kuat dan mendalam sehingga target kemampuan generasi muda muslim terukur dan dapat menjadi generasi emas”. tutur Halimy yang juga Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren Kota Malang
Giat yang juga dihadiri Kasi Bimas Islam mewakili Kasi PD Pontren Kemenag Kota Malang ini, juga menghadirkan Gus Zain Fuad praktisi pendidikan yang juga ketua FKPQ Kota Malang.
Mengawali paparannya, Gus Zain Fuad memancing berbagai pertanyaan dari peserta, “kira-kira tujuan kita mengajar atau mengelola lembaga untuk apa?”, Peserta banyak yang terdiam karena mayoritas selama ini TPQ hanya diatur oleh kurikulum metode baca Quran. Beberapa peserta yang mampu menjawab pertanyaan ini juga masih kebingungan terhadap rencana aksi dalam mewujudkan tujuan dan target pengelolaan lembaga.
Dari berbagai kendala yang dimiliki TPQ dan MADIN ini, Gus Zain memberi tips dan mengajak berfikir untuk merumuskan kurikulum yang lebih jelas dan standar minimal sesuai dengan standar kurikulum PD Pontren Kementerian Agama.
Antusiasme Peserta pembinaan Pengelolaan Kurikulum LPQ dan MADIN yang hadir dalam giat yang ditempatkan di AULA Kantor PCNU Kota Malang ini, membuat mereka PD Pontren menginisiasi untuk membuat kegiatan serupa yang berkelanjutan hingga TPQ dan MADIN mempunyai kurikulum yang sesuai dengan standar dan terukur.