Malang, 4 Juni 2025 — Kantor Kementerian Agama Kota Malang terus menggencarkan edukasi keagamaan kepada masyarakat melalui berbagai media. Salah satunya melalui siaran radio Madinah FM Masjid Jami' Kota Malang, yang menjadi ruang dakwah yang akrab dan menyentuh hati masyarakat.
Pada Rabu (4/6), penyuluh Agama Islam Kemenag Kota Malang, Ernawati, S.Ag., hadir sebagai narasumber dalam program penyuluhan keagamaan "ON AIR" yang disiarkan langsung dari studio Madinah FM. Dalam kesempatan itu, Ernawati mengangkat tema "Keteladanan Nabi Ibrahim dalam Membangun Keluarga yang Kuat dan Tangguh".
Dalam pemaparannya, Ernawati menekankan bahwa Nabi Ibrahim bukan hanya sosok teladan dalam hal tauhid dan kesabaran, tetapi juga sebagai ayah yang luar biasa dalam mendidik dan menjalin komunikasi dengan anaknya, Nabi Ismail. Hal ini tercermin dalam dialog mulia yang diabadikan dalam Al-Qur’an, QS. As-Shaffat ayat 102.
“Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Lalu Ismail menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan Allah kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.”
Menurut Ernawati, ayat ini bukan hanya menceritakan ujian keimanan, tapi juga menunjukkan kualitas komunikasi antara orang tua dan anak yang sarat kasih sayang dan kepercayaan. Hal ini perlu menjadi perhatian di tengah fenomena ‘fatherless’ atau krisis figur ayah yang makin banyak ditemukan di masyarakat saat ini.
“Nabi Ibrahim hadir dalam proses tumbuh kembang anaknya, mengajak berdialog, bukan sekadar memerintah. Inilah yang membuat Ismail tumbuh sebagai anak yang patuh, sabar, dan kuat dalam iman,” jelas Ernawati.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya doa kedua orang tua, sebagaimana yang dicontohkan Nabi Ibrahim dan Siti Hajar. Dari keteladanan mereka lahirlah generasi hebat seperti Nabi Ismail, yang menjadi bagian dari sejarah besar Islam.
Tak hanya dalam keluarga, perjuangan Nabi Ibrahim dan Siti Hajar juga menjadi napak tilas ibadah haji seperti ritual Sa’i yang menggambarkan kegigihan Hajar mencari air, serta lempar Jumrah sebagai simbol perjuangan melawan godaan setan.
Ernawati mengajak para orang tua, khususnya para ayah, untuk hadir secara emosional dan spiritual dalam kehidupan anak-anak mereka.
“Doa yang tulus dan komunikasi yang sehat akan melahirkan generasi tangguh dan bertakwa,” tutupnya.
Program penyuluhan ini diharapkan dapat menginspirasi keluarga Muslim di Kota Malang untuk meneladani nilai-nilai luhur keluarga Nabi Ibrahim, sekaligus menyambut spirit Dzulhijjah dengan lebih bermakna.
(HUMAS Kemenag Kota Malang)