Aplikasi Bank Sampah MI Khadijah Bikin Kagum Tim Verifikasi Adiwiyata Jawa Timur

Suasana penuh semangat mewarnai kegiatan Verifikasi Lapangan Program Adiwiyata Tingkat Provinsi Jawa Timur di MI Khadijah Malang. Sejak pagi, seluruh guru, staf, siswa, hingga wali murid tampak antusias menyambut tim verifikasi yang datang untuk menilai kesiapan madrasah dalam meraih predikat Madrasah Adiwiyata Provinsi.

Tim verifikasi yang hadir terdiri dari Pipin Harianto, S.Kom. dari Kanwil Kemenag Jawa Timur, Seftiani Yusnia, S.Si. dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, Dwiki Bagus Saputra, S.H. dan Nabilla Putri Hartyani, S.Si. dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang serta Seksi Pendidikan Madrasah dan Dinas Pendidikan Kota Malang. Mereka langsung turun ke lapangan untuk melihat berbagai program ramah lingkungan yang sudah berjalan di madrasah.

Salah satu yang paling menarik perhatian adalah Aplikasi Bank Sampah. Program ini dinilai inovatif karena tidak hanya sekadar menabung sampah, tetapi juga mencatat transaksi secara digital. Siswa membawa sampah dari rumah—seperti botol plastik dan kardus—untuk disetorkan di bank sampah madrasah. Hasilnya dicatat lewat aplikasi, lalu nilainya bisa ditukar untuk keperluan tertentu.

“Ini keren sekali. Saya baru menemukan madrasah yang sudah menggunakan aplikasi untuk pengelolaan bank sampah,” ujar Seftiani Yusnia dengan antusias. Menurutnya, inovasi ini bukan hanya membantu mengurangi sampah, tapi juga mengajarkan anak-anak cara bertanggung jawab terhadap lingkungan sejak dini.

Selain aplikasi bank sampah, tim verifikasi juga memeriksa dokumen-dokumen pelaksanaan program Adiwiyata. Pipin Harianto menilai laporan MI Khadijah sudah lengkap dan rapi. Hanya ada beberapa saran, misalnya agar data sampah dari rumah dan sampah dari sekolah dicatat terpisah supaya pelaporan pengurangan sampah lebih jelas.

Verifikasi lapangan berlangsung menyeluruh. Tim meninjau kebun sayur organik, melihat ruang kelas yang bersih, dan berdialog langsung dengan siswa yang tergabung dalam Duta Lingkungan. Anak-anak tampak paham betul tentang tugas dan tujuan kegiatan Adiwiyata.

Menurut kepala madrasah, keberhasilan ini adalah hasil kerja sama semua pihak, mulai dari guru hingga orang tua siswa. “Kami bersyukur karena upaya kecil kami ternyata membawa dampak besar. Kehadiran aplikasi bank sampah membuat anak-anak lebih semangat. Wali murid pun ikut mendukung, sehingga program ini bisa berjalan lancar,” jelas beliau.

Para verifikator juga sempat mengapresiasi kegiatan lain yang sudah rutin dilakukan di MI Khadijah, seperti lomba kebersihan kelas tiap tahun, kebiasaan membawa bekal tanpa plastik, serta program berbagi bibit tanaman ke sekolah lain. Semua ini menjadi bukti bahwa budaya peduli lingkungan di madrasah ini sudah tumbuh kuat.

“Yang membuat saya terkesan, bukan cuma fasilitasnya yang lengkap, tapi semangat semua warga sekolah luar biasa. Mata anak-anak tampak berbinar saat menjelaskan kegiatan mereka,” tutur Pipin Harianto.

Kegiatan verifikasi kemudian diakhiri dengan pesan agar MI Khadijah terus mempertahankan prestasi dan semangat kebersamaan yang sudah dibangun. Tim berharap inovasi bank sampah ini bisa menjadi inspirasi bagi madrasah lain di Jawa Timur.

Dengan hasil verifikasi yang sangat positif, MI Khadijah semakin percaya diri bisa meraih predikat Madrasah Adiwiyata Tingkat Provinsi pada tahun 2025. Namun lebih dari itu, madrasah ini berhasil membuktikan bahwa langkah-langkah sederhana yang dijalankan bersama bisa membawa perubahan nyata bagi lingkungan dan masa depan anak-anak.

iin nurjanah

Penulis yang bernama iin nurjanah ini merupakan Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Malang yang berstatus PNS dan memiliki jabatan sebagai JFU Pada Seksi Pendma dan Tim Kerja Pengawasan.