Malang, 11 Juli 2025 – Ruang Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang menjadi saksi bisu pertemuan penting antara jajaran Kemenag Kota Malang dan Pengurus Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Kota Malang. Audiensi dan konsultasi yang berlangsung pada Jumat ini menandai langkah awal persiapan sebuah gelaran akbar bertajuk "Malang Bertilawah", sebuah inisiatif unik dalam menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80.
Pertemuan yang dimulai sekitar pukul 09.00 WIB ini dihadiri langsung oleh Kepala Kemenag Kota Malang, Achmad Shampton – yang akrab disapa Gus Shampton – didampingi oleh Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam Kemenag Kota Malang, Febrian Taufik Sholeh. Dari pihak AGPAII Kota Malang, turut hadir Akhyak, Iskandar, Utien, dan Huda, para pengurus yang antusias membawa gagasan besar mereka.
Malang Bertilawah: Memadukan Nasionalisme dan Spiritualitas
Tema utama pembicaraan adalah rencana kegiatan "Malang Bertilawah", sebuah gagasan brilian yang digagas oleh AGPAII Kota Malang. Kegiatan ini bertujuan untuk melibatkan siswa-siswi sekolah dan madrasah di seluruh Kota Malang dalam sebuah gelar seni bernuansa Islami. Bukan sekadar lomba atau pertunjukan biasa, "Malang Bertilawah" dirancang untuk menjadi perpaduan harmonis antara semangat nasionalisme dalam merayakan kemerdekaan Indonesia dengan nilai-nilai spiritualitas Islam.
Para pengurus AGPAII memaparkan bahwa "Malang Bertilawah" akan menjadi ajang bagi generasi muda untuk mengekspresikan bakat dan pemahaman mereka terhadap seni Islami, sekaligus menanamkan rasa cinta tanah air. Dengan format gelar seni, diharapkan acara ini akan lebih menarik dan memberikan ruang bagi kreativitas siswa-siswi, mulai dari tilawah Al-Qur'an, nasyid, kaligrafi Islami, hingga pementasan drama religi yang sarat pesan moral.
Respon Positif dari Kepala Kemenag
Gus Shampton menyambut baik ide "Malang Bertilawah" ini dengan antusias. Beliau mengungkapkan apresiasi tinggi atas inisiatif AGPAII yang dinilai sangat relevan dalam membentuk karakter generasi muda yang religius sekaligus nasionalis. "Kegiatan semacam ini sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dan keagamaan secara bersamaan. Melalui seni Islami, kita bisa menyampaikan pesan kebaikan dan cinta tanah air dengan cara yang lebih menarik dan mudah diterima oleh anak-anak," ujar Gus Shampton.
Febrian Taufik Sholeh juga menambahkan bahwa Kemenag Kota Malang siap memberikan dukungan penuh bagi suksesnya "Malang Bertilawah". Beliau menekankan pentingnya sinergi antara Kemenag dan AGPAII dalam menyelenggarakan kegiatan yang berdampak positif bagi pendidikan agama Islam di Kota Malang. Diskusi pun berlanjut pada teknis pelaksanaan, termasuk potensi kolaborasi dengan pihak sekolah dan madrasah, serta dukungan logistik yang mungkin dibutuhkan.
Menuju Puncak Peringatan HUT RI ke-80
Audiensi ini berakhir dengan kesepakatan untuk segera menindaklanjuti rencana "Malang Bertilawah" dengan persiapan yang lebih matang. AGPAII Kota Malang berkomitmen untuk menyusun proposal kegiatan yang lebih detail, sementara Kemenag Kota Malang akan mengawal proses perizinan dan koordinasi dengan berbagai pihak terkait.
Diharapkan, "Malang Bertilawah" akan menjadi salah satu highlight perayaan HUT RI ke-80 di Kota Malang, menampilkan keindahan seni Islami yang berpadu dengan semarak kemerdekaan. Ini adalah bukti nyata bagaimana agama dan negara dapat bersinergi harmonis, menghasilkan kegiatan yang edukatif, inspiratif, dan mempersatukan. Kita nantikan bagaimana semarak tilawah dan lantunan seni Islami akan mewarnai perayaan kemerdekaan di Kota Malang. (Humas)