Kota Malang, (16/9)-- Kota Malang menerima kehormatan dengan kunjungan dari Direktur KSKK (Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan) dalam acara yang penuh inspirasi. Dalam kunjungannya, Direktur KSKK bertujuan untuk mengamati lebih dekat prestasi madrasah-madrasah di Kota Malang, yang telah menjadi ikon nasional. Selain itu, beliau juga memberikan berbagai nasihat berharga kepada kepala madrasah dan guru-guru di Kota Malang.
Berikut beberapa pesan penting yang disampaikan oleh Direktur KSKK dalam kunjungannya:
1. Menggapai Mimpi: "Untuk mewujudkan sebuah mimpi, kita harus bangun terlebih dahulu agar bisa berbuat."
2. Peran Guru: "Guru itu seperti ulat. Apakah kita akan menjadi ulat bulu yang hanya membuat gatal, atau ulat sutra yang menghasilkan banyak kebaikan."
3. Peran Kepala Madrasah: "Sebagai kepala madrasah, kita seperti kepompong. Kita seharusnya tidak pergi ke mana-mana dan selalu ada di madrasah. Namun, jika ada kegiatan di luar madrasah, kita harus menyiapkan lapisan kedua, karena adat kita menuntut agar tidak berbuat tanpa pengawasan."
4. Peran Pengawas: "Pengawas adalah seperti kupu-kupu yang harus terbang kesana-sini untuk menyebarkan keindahan. Mereka tidak boleh hanya duduk diam di satu tempat."
5. Loyalitas pada Pimpinan: "Dalam bekerja, kita harus setia pada pimpinan kita. Loyalitas adalah hal utama."
6. Kenyamanan dalam Bekerja: "Kita harus merasa nyaman dalam pekerjaan kita agar dapat menghasilkan yang terbaik."
7. Kerja Sama dan Harmoni: "Kita seharusnya seperti orkestra dengan banyak suara, tetapi mampu menciptakan harmoni dalam musik."
8. Tindakan: "Jika kita hanya berbicara tanpa tindakan, kita akan tertinggal."
Selain memberikan pesan inspiratif ini, Direktur KSKK juga menginspeksi persiapan acara "Tanam 10.000 Pohon Pule Man 1 Kota Malang 2023," yang akan diadakan pada tanggal 17 September 2023. Beliau berinteraksi dengan para inisiator dan duta muda moderasi beragama yang terlibat dalam acara tersebut.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang, Gus Shampton, juga memberikan pesan berharga bagi generasi muda yang menjadi duta moderasi beragama, dengan menekankan pentingnya pemahaman agama yang komprehensif. Beliau mengingatkan, "Moderasi beragama bukanlah tentang memoderasi agama, tapi tentang bagaimana kita dapat beragama sesungguhnya. Jadi adik adik harus sungguh sungguh mempelajari Agama secara menyeluruh, teliti dan utuh."
Kunjungan ini juga menggaris bawahi pentingnya pendidikan komprehensif, seperti mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), yang membantu siswa memahami sejarah Agama Islam secara lebih mendalam, melampaui teks-teks agama semata.
Dengan pesan-pesan inspiratif dan kunjungan yang bermakna ini, diharapkan pendidikan dan pengembangan generasi muda di Kota Malang akan semakin berkualitas dan berdaya saing. Semua pihak sangat antusias dalam menyambut kunjungan yang penuh inspirasi ini, yang akan membawa berkah bagi Kota Malang. (HUMAS)