Mbunglon Di Dunia Kerja Musuh Integritas

Apa yang anda lakukan bila anak buah anda ternyata menjadi salah satu golongan ABS, asal bapak senang. Atau ternyata dia menjadi sosok pengganggu karena tidak berani menampilkan jati dirinya. Ia cenderung mbunglon, sosok yang tidak jelas. Di posisi orang yang tidak setuju dengan kebijakan pimpinan ia terlibat ikut mengkritisi tetapi disaat ada di sisi pendukung pimpinan ia terlibat mengkritisi orang yang tidak sepakat dengan pimpinan.

Orang yang seperti ini adalah sosok individu ini mungkin mengutamakan kepentingan pribadi dan memanipulasi atau menipu orang lain untuk mencapai tujuan sendiri. Dia cenderung mencari aman dan menghindarkan berdiskusi atau sharing dengan kelompok yang tidak seide dengan dirinya terlebih yang tidak seide itu adalah pimpinan.

Tentu tidak semua pimpinan itu siap dikritisi. Kita menemukan banyak pemimpin yang lebih suka di iya kan dibanding dikritisi kebijakannya. Namun memilih berintegritas dengan tetap menjaga prinsip yang baik dalam lingkungan kerja seharusnya bisa dilakukan. Abdullah Ibn Mas'ud berpesan:

عن عبدِ اللهِ بنِ مَسعودٍ رضِيَ اللهُ عنه أنَّه كان يَقولُ: اغْدُ عالِمًا، أو مُتعلِّمًا، ولا تَغْدُ إمَّعةً فيما بيْنَ ذلك.

Jadilah sosok yang pandai atau sosok yang terus belajar dan jangan menjadi sosok yang mudah terombang ambing/mbunglon diantara keduanya.

Sebuah Organisasi yang sehat seharusnya menawarkan bangunan keseimbangan. program,kebijakan, pelaksanaan dan evaluasi akan berjalan efektif kalau kita tidak mendapati sosok bunglon yang asal setuju, asal meng-iya-kan tanpa menumbuhkan daya kritis hanya kekhawatiran karirnya terganggu.

Kadang kita tidak sadar bahwa setiap langkah hidup kita seharusnya sesuai dengan rule syariat. Kadang kita merasa urusan dunia tidak ada hubungannya dengan syariat. Kita berani menipu atau menggunakan nama pimpinan kita untuk kepentingan kita sendiri. Mencari pembenaran diri dengan menipu orang lain adalah tipologi bunglon yang hinggap sana hinggap sini tanpa pendirian.

Sosok bunglon yang berani menyembunyikan hati serigalanya dengan bulu domba diisyaratkan Allah dalam hadits Qudsi:


يخرج في آخر الزمان رجال يختلون الدنيا بالدين ، يلبسون للناس جلود الضأن من اللين ، ألسنتهم أحلى من السكر ، وقلوبهم قلوب الذئاب ، يقول الله : أبي يغترون أم علي يجترئون ؟ فبي حلفت لأبعثن على أولئك منهم فتنة تدع الحليم فيهم حيران " . رواه الترمذي

Diakhir zaman akan keluar sosok orang yang membeli dunia dengan akhiratnya, dia menipu manusia. Kulitnya domba yang lembut, kata-katanya lebih manis dari gula tetapi hatinya hati serigala. Allah berkata: apakah denganKu ia akan menipu atau menantangKu, dia bersumpah dengan namaKu.Aku akan mengirim pada mereka fitnah yang membuat mereka kehilangan rasa bijak dan kelembutan hati karena kebingungan. HR. Tirmidzi.

Waktu kita mungkin lebih banyak kita habiskan di Kantor, bila sifat buruk ini mengacaukan suasana kehidupan di Kantor kita, adakah kenyamanan dirasa oleh para bunglon? orang yang oportunis? Maka sesungguhnya setiap kali ada pergantian pimpinan dan pergantian karakter, pergantian kawan kerja karena rolling kerja, harus tetap membuat kita terus belajar atau mengajari kawan kerja baru kita tentang bagaimana ketulusan dan integritas untuk menjadikan dunia kerja kita dunia ibadah. Bukan menjadikan kepentingan dunia kita sebagai arus utama meski harus mbunglon yang menjadi musuh integritas diri. Salam Integritas!!!

Achmad Shampton

Penulis yang bernama Achmad Shampton ini merupakan Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Malang yang berstatus PNS dan memiliki jabatan sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama .