Toleransi yang Hidup di Tengah Kesibukan Haji: Tunjukkan Harmoni Antarumat Beragama

Malang, 22 Mei 2025 — Suasana sibuk menyelimuti Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang sejak pagi hari. Para pegawai tampak bergerak cepat, saling membantu dalam menyiapkan perlengkapan bagi jemaah haji Kota Malang. Kesibukan ini merupakan bagian dari persiapan besar menjelang pemberangkatan jemaah haji yang dijadwalkan mulai Jumat, 23 Mei 2025.

Namun, di balik hiruk pikuk persiapan teknis ini, ada sebuah pemandangan yang menyentuh hati dan layak menjadi teladan: keterlibatan lintas iman dalam semangat gotong royong.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah kehadiran Pengawas Pendidikan Agama Kristen yang turut membantu proses menyiapkan kelengkapan para jemaah haji. Tanpa ragu, ia bergabung dan membantu untuk memastikan semua berjalan lancar dan tertib.

“Ini bukan hal baru bagi kami. Di Kemenag Kota Malang, gotong royong lintas agama adalah bagian dari budaya kerja dan sudah menjadi gaya hidup kita,” ujar salah satu pegawai Kemenag yang ditemui di sela-sela aktivitas.

Keterlibatan aktif dari pegawai lintas agama dalam kegiatan keagamaan umat lain mencerminkan nilai moderasi beragama yang tidak hanya menjadi slogan tetapi sudah menjadi gaya hidup dan benar-benar dijalankan dalam kehidupan sehari-hari. Keharmonisan ini telah lama tumbuh subur di lingkungan Kemenag Kota Malang dan menjadi kekuatan tersendiri dalam setiap momentum penting.

Menjaga Semangat Layanan dan Kebersamaan

Bagi jajaran Kemenag Kota Malang, pelayanan kepada jemaah haji adalah bentuk pengabdian yang membutuhkan ketelitian, keikhlasan, dan kerja tim. Tahun ini, seribu lebih jemaah haji akan diberangkatkan secara bertahap. Proses administrasi dan logistik memerlukan koordinasi intensif dari semua lini, termasuk lintas seksi dan lintas agama.

“Persiapan haji bukan hanya tugas seksi penyelenggaraan haji saja, tapi menjadi tanggung jawab bersama seluruh keluarga besar Kemenag Kota Malang,” ujar Kepala Kantor Kemenag Kota Malang dalam keterangannya.

Kebersamaan dalam proses ini menjadi momen penting yang memperkuat semangat kolegialitas dan toleransi. Para pegawai yang berbeda latar belakang agama saling mendukung, menunjukkan bahwa pelayanan kepada umat bisa menjadi ruang penguatan kerukunan.

Moderasi Beragama dalam Aksi Nyata

Nilai-nilai moderasi beragama seperti komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan penerimaan terhadap perbedaan tidak hanya dikampanyekan melalui pelatihan atau seminar, tetapi juga dipraktikkan dalam aktivitas harian, seperti yang terlihat dalam persiapan haji ini.

“Ketika kita bekerja bersama, saling memahami, dan saling membantu tanpa melihat perbedaan agama, itulah wajah Indonesia yang sesungguhnya,” ujar salah satu staf.

Kegiatan ini menjadi pengingat bahwa keberagaman bukan halangan, tetapi justru kekayaan yang memperkuat pelayanan publik. Di tengah persiapan haji yang padat dan melelahkan, kehangatan solidaritas lintas iman menjadi penyejuk dan penguat semangat.

Dengan semangat gotong royong dan toleransi yang tinggi, Kemenag Kota Malang tak hanya siap memberangkatkan jemaah haji dengan baik, tetapi juga memberi contoh nyata tentang bagaimana kerukunan antarumat beragama bisa dihidupi dan dirayakan setiap hari.

(HUMAS Kemenag Kota Malang)

Rudianto

Penulis yang bernama Rudianto ini merupakan Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Malang yang berstatus PNS dan memiliki jabatan sebagai Pengadministrasi Data Penyajian dan Publikasi.