"Pesantren adalah mitra Pemerintah yang memberikan kontrol secara moral, karenanya masukan dari pesantren penting didengarkan. Itulah kenapa saya bersama Kementerian Agama silaturahim ke pesantren-pesantren untuk menerima masukan-masukan dari pesantren." tukas Walikota Malang
"Pemerintah ini ada diwilayah abu-abu, ada norma-norma agama yang harus dipatuhi tetapi juga ada undang-undang yang seringkali menjadi batu sandungan. kalau pemerintah didalili man roa minkum mungkaran... sudah habis kita, karena ternyata taghyir bi yadih seringkali terbentur oleh aturan yang dibuat DPR diatas." lanjutnya.
Peran serta tokoh masyarakat dalam pembuatan perundangan menjadi sangat penting sehingga pemimpin daerah tidak dihadapkan dengan perundangan yang tidak sesuai dengan ajaran agama. "Hingga saat ini Pemerintah Kota Malang bersikukuh menolak perundangan miras, tapi sampai kapan penolakan ini bisa dipertahankan kalau tidak ada para kyai yang membackup pemerintah" jelasnya.
Penjelasan Walikota yang disampaikan dalam dengar pendapat bersama pengasuh12 pesantren yang ada di Joyometro pada 22 Desember 2021 yang ditempatkan di Aula Pesantren Hikmah Fatimiyah ini merupakan rangkaian silaturahim ke empat dari 5 putaran yang harus dilakukan.
Kyai Abdul Rouf pengasuh Pesantren Bani Yusuf dalam kesempatan ini meminta Pemerintah Kota Malang juga memberikan beasiswa untuk santri yang tidak mampu dan tidak hanya siswa sekolah umum saja. Menjawab permohonan ini Walikota Malang menjajikan beasiswa santri untuk yang ber KTP atau KIA Kota Malang. "Anggaran Kota Malang tidak bisa diberikan kepada warga selain Kota Malang." tegasnya.
Menindak lanjuti janji Walikota Malang ini, Kemenag Kota Malang melakukan gerak cepat dengan berkordinasi dengan Bagian Kesejahteraan Masyarakat yang mengelola beasiswa. Menurut Indrawati, salah satu Kasubag di Bagian Kesra ini, ada 118 beasiswa untuk siswa SMK, SMA dan MA dan 98 beasiswa untuk Mahasiswa Perguruan Tinggi. Karena ekskusi pengajuan beasiswa untuk santri ini dimintakan diakhir tahun, untuk periode 2022 ini baru 3 santri dari 3 pesantren yang bisa mendapat bantuan beasiswa dari 118 beasiswa yang ada. Kedepan diharapkan semakin banyak santri tidak mampu yang terbantu dengan beasiswa ini.