Kota Malang -- Kantor Kementerian Agama Kota Malang tancap gas memperkuat transparansi zakat dan wakaf. Rabu (27/8), sebanyak 45 peserta mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Aplikasi Si Jaka (Sistem Informasi Zakat dan Wakaf). Mereka berasal dari BAZNAS Kota Malang, pengurus Lembaga Amil Zakat (LAZ) se-Malang Raya, dan operator wakaf KUA Kecamatan di Kota Malang.
Bimtek dibuka pukul 09.22 WIB dengan sambutan Kepala Kemenag Kota Malang, Gus Shampton. Ia menegaskan, aplikasi Si Jaka adalah instrumen penting untuk modernisasi tata kelola zakat dan wakaf.
“Si Jaka memudahkan LAZ maupun operator wakaf dalam menyampaikan data, sekaligus membantu Kemenag melakukan pendataan dan monitoring. Kami ingin aplikasi ini menjadi basis data yang kokoh, aktual, dan mudah diakses,” ujar Gus Shampton.
Data Tak Boleh Mandek
Gus Shampton menambahkan, Si Jaka sudah terintegrasi dengan aplikasi Senyum milik Kemenag Kota Malang, sehingga akses lebih sederhana dan ramah pengguna.
“Pelaporan zakat dan wakaf tidak boleh mandek. Harus ringkas, transparan, dan efisien. Inilah wajah baru birokrasi pelayanan umat,” tegasnya.
Perkuat Akuntabilitas
Acara dilanjutkan oleh Zainal Anwar, S.Sy., Penyelenggara Zakat dan Wakaf (Zawa) Kemenag Kota Malang. Ia mengingatkan pentingnya data yang valid sebagai pondasi pemberdayaan zakat dan wakaf.
“Sejak 2019 aplikasi ini sudah ada, tetapi pemanfaatannya belum maksimal. Data tahun-tahun terakhir pun belum ter-update. Melalui Bimtek ini, kita ingin memastikan zakat dan wakaf di Malang punya catatan yang akurat dan bisa jadi model di tingkat provinsi bahkan nasional,” jelas Zainal.
Materi Teknis dan Diskusi
Materi utama disampaikan oleh Handjiono Soesetyo, S.Sos. Peserta dilatih mulai dari login aplikasi, penggunaan username dan password, hingga pengisian laporan sesuai peran masing-masing lembaga.
Sesi tanya-jawab yang berlangsung hangat menegaskan antusiasme peserta. Operator KUA hingga pengurus LAZ mengajukan beragam persoalan teknis, semuanya dituntun hingga jelas.
Gebrakan Nyata
Dengan Bimtek ini, Kemenag Kota Malang menegaskan komitmennya: zakat dan wakaf tidak boleh lagi terjebak dalam data yang simpang siur. Si Jaka hadir sebagai gebrakan nyata untuk membangun akuntabilitas dan kepercayaan umat. Humas
