Malang(31/5) -- Sebanyak 372 peserta dari 5 (lima) kecamatan di Kota Malang menghadiri kegiatan Silaturahmi dan Seminar Penguatan Pendidikan Agama Islam di Era Digital. Kegiatan ini diinisiasi oleh kelompok kerja Guru Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar (SD) Se-kota Malang dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam di era digital.

Acara yang dilaksanakan di SD Taman Harapan ini dihadiri oleh beberapa tokoh dan pejabat penting, antara lain Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang, KH. Achmad Shampton, S.HI, M.Ag; Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Bapak Swarjana, SE, MM; Wakil Dekan FITK UIN Maliki Malang, Dr. Muhammad Walid, M.A; KASI PAIS Kantor Kementerian Agama Kota Malang, Dr. Febrian Taufik Sholeh; serta Ketua Pokjawas Kemenag Kota Malang, Drs. MUNIRON, MA.

Dalam sambutannya, Bapak Swarjana, Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, mengapresiasi kegiatan ini sebagai ajang silaturahmi dan tukar informasi dalam pelaksanaan kurikulum merdeka belajar. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada para guru atas produktivitas pendidikan yang baik di Kota Malang, yang telah menarik minat masyarakat dari luar untuk menyekolahkan anak-anak mereka di kota ini. Bapak Swarjana juga berharap agar program pendidikan guru pendidikan agama Islam (PPG) tahun ini dapat berjalan lancar sehingga 307 guru PAI Kota Malang dapat mengikuti kegiatan PPG tersebut.

Selanjutnya, KH. Achmad Shampton, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang, menggarisbawahi peran penting para guru PAI sebagai penjaga NKRI. Ia mendorong para guru untuk menjadi kreatif dalam memanfaatkan teknologi digital sebagai alat bantu pembelajaran yang menyenangkan. Beliau juga menekankan pentingnya niat yang benar dalam mengajar, yaitu niat untuk mencerdaskan anak didik dan memberikan khikmah ilmu. Dalam sambutannya, beliau memberikan analogi bahwa mendidik manusia itu seperti tanah, dan guru harus mencari metode yang tepat untuk menghadapinya.

Pembukaan seminar ini menggarisbawahi pentingnya pendidikan agama sebagai penjaga NKRI. Pelajaran agama Islam tidak hanya dianggap sebagai pelajaran tambahan, tetapi juga sebagai salah satu faktor dalam menjaga keutuhan bangsa. Dalam era digital ini, para guru PAI diharapkan dapat berinovasi dalam menghadirkan pembelajaran yang menarik dan relevan.

Seminar ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan strategi baru bagi para guru PAI dalam menghadapi tantangan pendidikan agama di era digital. Dengan pendekatan yang tepat. HUMAS