Sains Bukan Milik Sekolah Saja: Madrasah Tancap Gas di OSN 2025

Malang, 24 Juni 2025 — Semangat juang siswa-siswi madrasah kembali bergelora! Ajang bergengsi Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Kota Malang resmi digelar pada Selasa (24/6), bertempat di dua madrasah unggulan yakni MAN 1 Kota Malang dan MAN 2 Kota Malang. Kompetisi ini diikuti oleh ratusan siswa kelas 10 dan 11 dari berbagai madrasah aliyah di bawah naungan Kementerian Agama Kota Malang.

Acara yang menjadi pintu awal menuju pentas sains nasional ini dibuka dengan penuh semangat dan harapan besar. Para peserta tampak antusias dan penuh percaya diri saat dilepas oleh kepala madrasah masing-masing dengan doa bersama. Momen tersebut menjadi simbol dukungan moral dan spiritual agar para peserta mampu memberikan performa terbaiknya dalam kompetisi.

Hadir dalam pembukaan kegiatan, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Pendma) Kementerian Agama Kota Malang, Abd. Mughni, S.Ag., M.Pd., yang memberikan apresiasi tinggi terhadap semangat dan persiapan peserta. Dalam sambutannya, menyampaikan bahwa ajang OSN bukan hanya soal siapa yang menang, tetapi lebih dari itu: tentang proses, kedisiplinan, dan pembentukan karakter ilmiah siswa madrasah.

"Madrasah tidak boleh kalah saing. Justru lewat ajang seperti ini, kita buktikan bahwa siswa madrasah punya kualitas, punya daya saing, dan mampu menembus ajang nasional bahkan internasional," tegas Abd. Mughni.

Selama dua hari, yakni 24–25 Juni 2025, para peserta bersaing dalam berbagai bidang studi yang dilombakan: matematika, informatika, geografi, biologi, ekonomi, astronomi, kimia, kebumian, dan fisika. Setiap madrasah diberikan kesempatan mengikutsertakan hingga lima siswa per bidang studi, yang dipilih melalui seleksi internal sebelumnya.

Menariknya, sistem pengawasan OSN kali ini menggunakan skema silang antar madrasah dan sekolah, sehingga menjamin objektivitas dan transparansi selama ujian berlangsung. Proses pengerjaan soal dilakukan secara digital melalui perangkat komputer di laboratorium masing-masing, menyesuaikan dengan tuntutan era digital yang terus berkembang.

Salah satu sorotan datang dari MAN 2 Kota Malang, yang dikenal sebagai madrasah langganan juara dalam ajang ini. Tak tanggung-tanggung, demi mempertahankan prestasi yang telah diraih selama empat tahun berturut-turut, madrasah ini menggandeng pelatih-pelatih terbaik dari berbagai perguruan tinggi untuk membimbing para peserta. Hasilnya terlihat nyata: siswa-siswi MAN 2 tampak fokus, percaya diri, dan terbiasa dengan tekanan waktu saat mengerjakan soal-soal berbobot tinggi.

Tak hanya di MAN 2, semangat serupa juga tampak di seluruh madrasah peserta. Berdasarkan hasil monitoring tim dari Kemenag Kota Malang, diketahui bahwa seluruh madrasah benar-benar mempersiapkan kompetisi ini dengan sungguh-sungguh. Mulai dari pelatihan intensif, pendampingan guru, hingga simulasi ujian berbasis komputer telah dilakukan demi hasil optimal.

OSN Madrasah bukan sekadar kompetisi akademik, tetapi menjadi ajang strategis untuk menjaring siswa-siswa terbaik yang nantinya akan mewakili Kota Malang di tingkat provinsi hingga nasional. Harapannya, tahun ini madrasah-madrasah dari Malang tidak hanya berjaya di tingkat kota, tetapi juga mampu membawa nama baik Jawa Timur ke kancah nasional.

"Semoga langkah awal ini menjadi jalan juara bagi siswa-siswi madrasah, dan mereka bisa mengharumkan nama daerah, bahkan bangsa," ujar Mughni optimistis.

(HUMAS Kemenag Kota Malang)

Rudianto

Penulis yang bernama Rudianto ini merupakan Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Malang yang berstatus PNS dan memiliki jabatan sebagai Pengadministrasi Data Penyajian dan Publikasi.