Safari Ramadhan 1446 H Resmi Ditutup di Masjid Cahyaningati

Malang, 21 Maret 2025 – Safari Ramadhan 1446 H yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang mencapai puncaknya pada malam ke-21 Ramadhan. Acara penutupan yang berlangsung di Masjid Cahyaningati, Perumahan Permata Jingga, Kota Malang, ini dihadiri oleh Wali Kota Malang, Ketua Baznas, serta sejumlah pejabat dan tokoh penting lainnya. Suasana penuh kekhidmatan semakin terasa dengan kehadiran para ulama dan masyarakat yang antusias mengikuti rangkaian acara ini.

Jajaran Kementerian Agama Kota Malang turut hadir dalam acara ini, antara lain Kasi PD Pontren Sukirman, S.Ag., M.Pd, Kepala KUA Kecamatan Lowokwaru Drs. H. Ghufron, serta Kepala KUA Kecamatan Sukun KH. Anas Fauzi, M.Ag. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan terhadap kegiatan keagamaan yang memperkuat sinergi antara pemerintah dan organisasi keislaman.

Wali Kota Malang juga hadir dalam kesempatan istimewa ini. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya Safari Ramadhan sebagai momen mendekatkan diri kepada masyarakat serta memperkuat kebersamaan. “Kegiatan ini menjadi bukti nyata bagaimana kolaborasi antara pemerintah dan PCNU dapat berjalan harmonis demi kemaslahatan umat. Hari ini kita menutup Safari Ramadhan dengan semangat kebersamaan dan gotong royong,” ujar Wali Kota Malang sebelum menutup pidatonya dengan slogan khas, “Kota Malang Mbois Berkelas.”

Keunikan Masjid Cahyaningati turut menjadi sorotan dalam acara ini. Setiap jamaah yang hadir mendapatkan hidangan takjil, buka puasa, dan sahur bersama, sebuah tradisi yang mempererat ukhuwah Islamiyah. Selain itu, berbagai doorprize menarik turut dibagikan kepada jamaah sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi mereka dalam kegiatan keagamaan ini.

Ketua PCNU Kota Malang, Dr. KH. Isroqunnajah, M.Ag., dalam tausiyahnya menyampaikan pentingnya memakmurkan masjid sebagai pusat peradaban Islam. Menurutnya, Ramadhan bukan hanya sekadar bulan menahan lapar dan dahaga, tetapi juga waktu yang tepat untuk merevitalisasi ibadah dan meningkatkan hubungan dengan Allah SWT.

“Sejarah mencatat, saat Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, bangunan pertama yang beliau dirikan bukanlah rumah atau benteng, melainkan masjid. Ini menunjukkan bahwa masjid memiliki peran strategis, bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat dakwah, ekonomi, dan pembinaan umat,” ujar KH. Isroqunnajah.

Beliau juga menegaskan bahwa masjid seharusnya tidak hanya difungsikan sebagai tempat sholat semata, melainkan sebagai episentrum pembangunan umat Islam. Dari masjid, lanjutnya, umat Islam dapat menebarkan ilmu, mempererat solidaritas sosial, serta memperkuat ukhuwah Islamiyah.

Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Syuriah PCNU Kota Malang, Prof. KH. Muhatadi Ridwan. Suasana haru dan semangat kebersamaan terasa begitu kuat, mencerminkan esensi Safari Ramadhan sebagai ajang memperkuat keimanan dan solidaritas antarumat Islam.

Dengan berakhirnya Safari Ramadhan 1446 H ini, diharapkan semangat kebersamaan dan keberkahan yang telah terjalin dapat terus berlanjut dalam kehidupan sehari-hari, menjadikan masjid sebagai pusat peradaban yang lebih hidup dan bermanfaat bagi umat. (HUMAS)

Rudianto

Penulis yang bernama Rudianto ini merupakan Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Malang yang berstatus PNS dan memiliki jabatan sebagai Pengadministrasi Data Penyajian dan Publikasi.