Rencana Itu Penting, Eksekusi Jauh Lebih Penting

Sejak Kemenag Kota Malang melakukan deklarasi pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) yang dihadiri oleh Dirjen Pendis Kemenag RI, Prof. Dr. H. M Ali Ramdhani pada pertengahan tahun 2020 yang lalu, maka berbagai hal telah dilakukan untuk mewujudkan komitemen nyata dalam upaya pencegahan korupsi dan reformasi birokrasi di wilayah kerjanya.

Selain pencegahan korupsi, berbagai program dan perubahan baik secara fisik – bangunan maupun non fisik, yang meliputi pola pikir (mindset) dan budaya ( culture set ) juga dilakukan, untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, kapasitas dan akuntabilitas kinerja.

Begitu juga dengan yang dilakukan pada hari ini, Senin (01/03/2021), dilaksanakan Penyusunan Rencana Programa Kerja Pembangunan Zona Integritas Tahun 2021 dilingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Malang.

Slogan yang diusung pada kegiatan ini adalah Rencana itu Penting, Ekseskusi Jauh lebih Penting - slogan ini dicetuskan karena dalam pembangunan ZI tidak cukup hanya tulisan-tulisan di atas kertas saja, tetapi kerja nyata menghasilkan bebagai program dan inovasi untuk memberikan pelayan yang prima bagi masyakarat yang bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme adalah jauh lebih sulit dan butuh komitmen yang tinggi dan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan.

Dalam sambutannya di hadapan Tim ZI yang meliputi kordinator kelompok Kerja (Pokja) enam area perubahan, tim efektif dan agen perubahan, Kepala Kantor Kemenag Kota Malang, Dr. Muhtar Hazawawi, M.Ag, memberikan arahan agar TIM ZI segera melakukan percepatan dengan cara bersinergi dengan instansi-instansi lain di Kota Malang yang sudah meraih predikat WBK seperti Pengadilan Agama, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, serta yang sudah menyandang WBBM seperti Polresta Malang Kota. Tujuannya adalah untuk mengamati, mempelajari, meniru dan melakukan modifikasi atas layanan-layanan unggulan yang telah dibuat oleh instansi tersebut. Dengan melakukan itu maka diharapkan akan banyak layanan di Kemenag Kota Malang yang makin mudah diakses oleh masyarakat.

Adapun beberapa poin penting yang dihasilkan dari kegiatan tersebut adalah:

  1. Melakukan review program kerja tahun 2020 yang belum dilaksanakan secara maksimal
  2. Membuat rencana aksi (Renaksi) untuk satu tahun berisi target, output yang jelas serta ada penanggung jawab kegiatan.
  3. Setiap pelaksanaan kegiatan atau program harus selalu dilengkapi dengan unsur UANG ( Undangan, Absensi, Notulen dan Gambar / dokumentasi)
  4. Waktu pelaksanaan supaya lebih operasional artinya, jelas terukur waktunya, tanggal, bulan – tidak secara global.
  5. Mengkaji lagi untuk membuat inovasi layanan kepada masyarakat berbasiskan kebutuhan sebagaimana yang diamanatkan oleh Biro Ortala bagian reformasi Birokarasi.
  6. Memunculkan program yang bersifat lintas sektoral – karena kebermanfaatnya bagi masyarakat lebih banyak dan bernilai tinggi saat penilian oleh Tim Kemenpan RB.
  7. Agen Perubahan supaya membuat program jangka pendek, Menengah dan Panjang.
  8. Beberapa program prioritas yang segera akan dilaksanakan, seperti PPA (Pengawasan dengan Pendekatan Agama), Peningkatan Pelayanan di PTSP beserta dukungan sarana prasaranya , RB/ZI center, inventarisasi inovasi yang telah di-launching. (hmc)

Heri Mulyo Cahyo

Penulis yang bernama Heri Mulyo Cahyo ini merupakan Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Malang yang berstatus PNS dan memiliki jabatan sebagai Reporter Kemenag Kota Malang.