Kota Malang (17/12) -- Hari Minggu, bertepatan dengan 4 Jumadil Akhir 1445H, merupakan momen bersejarah bagi Pondok Pesantren Nurul Ulum Kacuk, yang menggelar Haflah Akhirissanah, dan acara wisuda Amasilanti ke-6.
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pihak yang ikut meramaikan momen penting ini. Kepala Kementerian Agama Kota Malang turut hadir bersama keluarga Dhalem, para pengajar, 90 santri yang menjadi wisudawan, 350 wali santri, dan sejumlah tamu undangan.
Dalam sambutannya, Gus Shampton, Kepala Kementerian Agama Kota Malang, mengutarakan harapannya terhadap para lulusan. Beliau berdoa semoga para lulusan menjadi kebanggaan Rosulullah serta senang dan tetap semangat membaca kitab sebagaimana masih berada di Pondok Pesantren Nurul Ulum.
Menyoroti perubahan zaman, Gus Shampton menyampaikan keprihatinannya terkait kondisi pendidikan dan lingkungan saat ini yang tidak seluruhnya positif dan sangat berbeda dari pola pendidikan masa lalu yang penuh kasih sayang antara Guru dan murid.
Beliau juga menekankan pentingnya kecerdasan dan ketajaman berpikir para santri untuk menghindari jebakan dalam lingkungan kerja yang tidak hitam dan tidak putih. Beliau berharap di dunia kerja nantinya setiap santri tetap memiliki khiroh keislaman serta membawa bendera santri dalam hatinya. Beliau mengingatkan bahwa negara ini dibangun oleh ulama, dan tugas para santri sebagai penerus adalah menjaga tradisi pondok pesantren yang telah menjadi bagian penting dalam sejarah bangsa Indonesia.
Gus Shampton memberikan pesan khusus kepada Nurul Ulum, mengharapkan pesantren ini mampu mendampingi para alumni tetap dalam jalur santri agar nantinya dapat melahirkan pemimpin baru yang tidak hanya mampu membawa kesejukan dalam masyarakat, tetapi juga tidak kehilangan akhlak almamater. Semoga para santri yang telah dilahirkan dari Nurul Ulum mampu menjadi generasi penerus yang akan memberikan sumbangsih bagi kemajuan bangsa dan agama. Humas