Kota Malang (MTsN 1) – MTsN 1 Kota Malang berhasil mendapatkan penghargaan sebagai madrasah dengan raihan prestasi terbanyak di Kota Malang tahun 2020.
Penghargaan ini diberikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang, Dr. Muhtar Hazawawi, M.Ag. bertepatan dengan pelaksanaan upacara HAB ke-75 Kementerian Agama.
Di sepanjang tahun 2020, MTsN 1 Kota Malang sukses membukukan 415 prestasi. Terdiri atas 82 prestasi tingkat internasional, 169 prestasi tingkat nasional, 82 prestasi tingkat Provinsi Jawa Timur, dan 142 prestasi tingkat Malang Raya.
Pencapaian prestasi ini adalah hal yang luar biasa, mengingat mulai Maret 2020, siswa sudah harus belajar dari rumah karena adanya pandemi Covid-19. Namun, hal itu ternyata tidak mengurangi semangat siswa MTsN 1 Kota Malang untuk meraih prestasi, bahkan sampai ke tingkat internasional.
Kepala MTsN 1 Kota Malang, Drs. Samsudin, M.Pd. saat ditemui pada Jumat (29/1/2021), menyampaikan, ia sangat bersyukur atas penghargaan tersebut.
“Alhamdulillah, kita bersyukur bahwa kegiatan-kegiatan yang di madrasah, lomba-lomba yang diikuti guru dan anak-anak memang terus mengalami peningkatan baik dari sisi kuantitas dan kualitasnya,” tegas pria yang akrab disapa Pak Sam tersebut.
Lebih lanjut, Pak Sam mengungkapkan, sebenarnya ia tidak pernah membandingkan jumlah prestasi MTsN 1 Kota Malang dengan madrasah lain. Namun, dengan adanya penghargaan dari Kemenag Kota Malang sebagai madrasah dengan raihan prestasi terbanyak tahun 2020 tentu sangat bangga dan bersyukur. Hal ini tentunya bisa memotivasi guru dan siswa untuk meraih prestasi lebih baik lagi di tahun-tahun berikutnya.
“Kita berterima kasih kepada semua Bapak/Ibu guru, pembina, pegawai, dan orang tua siswa. Terima kasih juga kita sampaikan kepada Bapak Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang yang terus mensuport kegiatan-kegiatan di madrasah. Semoga di tahun depan kita semakin berprestasi,” imbuhnya.
Saat ditanya bagaimana kiatnya dalam memotivasi warga madrasah untuk tetap produktif dan berprestasi meski pada masa pandemi. Pak Sam mengungkapkan tentang pentingya menjalankan program-program yang telah dirancang, hanya metodenya saja yang diubah. Jika semula semua kegiatan dilaksanakan secara langsung, sekarang diubah menjadi daring.
“Program-program yang sudah kita lakukan akan terus kita lakukan, tinggal model dan metodenya yang ada sedikit pergeseran. Jika sebelum ini kita langsung ketemu dengan anak-anak, sekarang tidak lagi secara langsung bisa bertemu. Namun itu tidak mengurangi esensi dan anak-anak terus diberi informasi, kesempatan, dan pendampingan. Pendampingan ada yang kita laksanakan secara langsung jika itu membutuhkan peralatan khusus. Namun, yang banyak kita laksanakan adalah pendampingan secara daring,” pungkas Pak Sam. (Zul)