Kamis (9/6) Dalam rangka membangun kebersamaan dan kemampuan aktualisasi diri para agen perubahan, bina agen perubahan Kementerian Agama diwujudkan dengan permainan bersama fasilitator dan arung jeram di sungai brantas.
Dari berbagai permainan dan arung jeram yang dipandu fasilitator dari team Kaliwatu ini para agen dilatih untuk bisa menumbuhkan jiwa leadership dan kemampuan menghadapi dan menyelesaikan masalah.
Saat arung jeram, panitia sengaja memberi perahu yang sudah agak usang dan bocor pada beberapa agen untuk mengetahui bagaimana para agen menyelesaikan masalah saat terjadi kendala di sungai. Apakah hanya diam membiarkan pemandu mengendalikan perahu ataukah ikut serta memberi alternatif solusi.
Fasilitator agus dari Kaliwatu memandu berbagai permainan untuk melatih kerjasama tim. Sebagai seorang agen perubahan dalam lingkungan birokrasi harus mampu menjadi motor penggerak berbagai inovasi untuk mengatasi berbagai kebuntuan birokratis menjadi sebuah peluang layanan yang mudah dan menyenangkan masyarakat.
Agen Perubahan Ika Shahiha dari Kemenag Kota Malang saat ditanya tentang giat Outbond dan Rafting ini menyatakan bahwa dari giat ini para agen dilatih untuk mampu menganalisa dan pola pikir dengan memaksimalkan otak kiri dan kanan. Jika keduanya digunakan dengan tepat, akan menjadi senjata yang sangat ampuh dalam pengambilan keputusan.
Meningkatkan kemampuan dan kedewasaan seseorang saat mengambil keputusan dalam kondisi yang belum pernah ia alami sebelumnya.
Menumbuhkan arti penting kebersamaan. Dengan rasa individualitas yang semakin tinggi akhir-akhir ini, sangat penting bagi ASN untuk memupuk rasa kebersamaan dan peduli terhadap sesama. Mengingat Perubahan dalam birokrasi tentu tidak ringan dilakukan terlebih dalam menghadapi asn yang merasa senang di zona nyaman.
