Suasana Masjid Baitul Jannah, Ijen Nirwana Residence, dipenuhi semangat keilmuan dan kehangatan ukhuwah pada Sabtu 17 Mei 2025 ketika ratusan jamaah menghadiri Kajian Keislaman bertema “Mengambil Hikmah dari Filosofi Kehidupan Singa yang merupakan Raja Hutan dan Kehidupan Lebah beserta Keistimewaannya dalam Perspektif Islam.”
Yang membuat kajian kali ini begitu istimewa adalah kehadiran dai kondang yang telah lama dinantikan, Ustad H. Abdul Somad, Lc., D.E.S.A., Ph.D. Dengan gaya penyampaian yang lugas, jenaka, namun sarat makna, UAS mengajak jamaah merenungi dua makhluk ciptaan Allah: singa dan lebah dua simbol kehidupan yang masing-masing mewakili kepemimpinan dan kebermanfaatan.
“Singa itu pemimpin, berani, tegas, tapi tidak arogan. Ia tidak berburu seenaknya, tidak membunuh tanpa alasan. Itu pelajaran bagi kita semua, terutama yang memegang amanah,” ungkap UAS di hadapan jamaah yang memadati area masjid hingga ke halaman. “Sementara lebah itu hidup dengan prinsip yang mulia. Ia hanya mengambil yang baik saripati bunga. Ia menghasilkan madu yang bermanfaat, tidak merusak, tidak mengganggu. Tapi ingat, kalau diganggu, ia punya pertahanan.”
Empat poin utama keistimewaan lebah disampaikan secara runtut:
- Makannya yang baik-baik saja, seperti saripati bunga — sebagaimana orang beriman memilih yang halal dan thayyib.
- Menghasilkan yang baik, yaitu madu — seperti seorang Muslim yang tutur katanya lembut dan perilakunya santun.
- Tidak menyusahkan orang lain, tidak mengganggu sesama.
- Tidak merusak, namun siap membela diri dan kembali ke pusatnya: ratu lebah dan komunitasnya.
Acara ini juga semakin hangat dengan kehadiran Walikota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM, yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya menghadirkan kajian-kajian keislaman di tengah masyarakat urban sebagai sarana membentuk karakter unggul. “Kajian seperti ini memperkuat ruh spiritual kita, membumikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Dukungan dari Kementerian Agama turut menguatkan nilai strategis kegiatan ini. Sukirman, S.Ag., M.Pd., Kepala Seksi PD Pontren Kemenag Kota Malang, menyampaikan apresiasinya atas kajian yang dinilai sejalan dengan misi penguatan moderasi beragama dan pembentukan akhlak mulia di tengah masyarakat.
Tidak kalah penting, penghargaan khusus ditujukan kepada Ketua Panitia, Dr. dr. Harjoedi Adji Tjahjono, S.PA, atas dedikasi dan koordinasinya dalam menyukseskan acara ini. “Kami hanya ingin menghadirkan ruang belajar yang menyentuh hati dan akal,” ujarnya singkat penuh makna.
Melalui refleksi atas kehidupan singa dan lebah, Ustad Abdul Somad mengajak umat Islam untuk terus memperbaiki diri, menguatkan kepemimpinan pribadi dan sosial, serta memberi manfaat seluas-luasnya seperti lebah yang kecil, namun menghasilkan kelezatan dan keberkahan yang luar biasa.
Kajian ini ditutup dengan harapan agar masjid terus menjadi pusat pencerahan spiritual yang inklusif, inspiratif, dan membumikan nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
(HUMAS Kemenag Kota Malang)