Catatan Perjalanan Haji Achmad Shampton Masduqie
Manakah yang lebih utama, Makkah atau Madinah? Imam Samhudi yang menyebut Madinah mempunyai 94 nama ini bila dibandingkan dengan Makkah menurut sebagian ulama lebih utama dari Makkah. Madinah lebih utama dibanding Makkah, karena Madinah menyimpan jasad Rasulullah SAW. Keutamaan Madinah tidak terhitung. Dalam kitab Mustadrak, Rasulullah berdoa: “ya Allah Engkau mengeluarkanku dari tempat yang paling kusuka, maka tempatkanlah aku ditempat yang paling Engkau sukai.” Dalam Riwayat lain disebutkan: “Ya Allah cintakan kami pada Madinah seperti cinta kami pada Makkah atau dengan cinta yang lebih mendalam (pada Madinah)”
Cuaca Madinah menurut Sebagian orang disebut lebih ekstrem dibanding Makkah. Tetapi Rasulullah secara khusus menyebut ;”barangsiapa yang sabar dengan cobaan-cobaan Madinah dan beratnya cobaan itu, maka aku akan memberi syafaat kepada mereka di hari kiamat nanti.” HR. Muslim. Suatu hari Yuhannas budak Mus’ab Ibn Zubairn ngobrol bersama Abdullah Ibn Umar, tak lama Atiqah budak Abdullah Ibn Umar datang dan berpamit ingin keluar dari Madinah disaat banyaknya fitnah antar umat muslim. Atiqah tidak kuat dengan masa paceklik di Madinah akibat fitnah yang luar biasa di era Yazid Ibn Muawiyah.
Abdullah ibn Umar menolak menerima permohonan Atiqah dan mendorong Atiqah untuk tetap di Madinah apapun yang terjadi. Kemudian Abdullah Ibn Umar menjelaskan alas an Abdullah Ibn Umar menolak izin Atiqah. Ia menjelaskan dawuh Rasulullah yang menjanjikan syafaat bagi mereka yang bersabar dengan cobaan dan beratnya kehidupan di Madinah. Siapa yang tidak tergiur syafaat Rasulullah. Ia semacam hak veto Rasulullah untuk memastikan keselamatan ummatnya dengan apapun hasil perhitungan amalnya?
Bagi jamaah haji gelombang dua yang masih dan akan ke Madinah. Mengawali Muharram di Madinah adalah keistimewaan. Disaat berada di tanah yang utama, ia bisa memperingati kemuliaan bulan Muharram. Dua keutamaan yang akan didapat dalam satu perjalanan. Jamaah haji yang diperjalankan dari Makah ke Madinah juga bisa memandang lekat-lekat gurun-gurun yang ia lalui dan membayangkan bagaimana beratnya Rasulullah menempuh perjalanan 434,3 km dengan berjalan dan sesekali naik onta. Begitu pula bagaimana beratnya para sahabat yang mendahuluinya. Adakah kita termasuk orang yang siap berhijrah bila kita hidup di era Rasulullah? Bersyukurlah kita diperjalankan dengan kendaraan ber ac dengan membawa keimanan tanpa harus bersusah payah seperti para sahabat.
Momen hijrah adalah sebuah pelajaran bagaimana Rasulullah meninggalkan Makkah yang ia cintai dan berdoa Madinah bisa menjadi tempat yang lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah dan Rasulullah. Rasulullah mendapatkan harapannya ini, bahkan Rasulullah menyatakan bahwa disetiap sudut Madinah ada malaikat yang menjaga agar Thaun/berbagai macam penyakit tidak masuk begitu juga Dajjal. Bahkan setiap debu Madinah adalah obat bagi setiap penyakit. Sebagaian ulama bahkan mengatakan bahwa Madinah lebih mulia dibanding Makkah karena Rasulullah lebih mencintai Madinah dibanding Makkah dan mendoakan Makkah berkali lipat keberkahannya dibanding Makkah. Imam Ahmad dan Nasai meriwayatkan bahwa shalat di Masjid Nabawi sebanding dengan haji dan shalat di Masjid Quba sebanding dengan Umrah.
Menyambut tahun baru di Madinah menjadi pelajaran bagi semua umat musliim bahwa tidak selalu sesuatu yang sangat dicintai harus dipertahankan, terlebih bila Allah menghendaki untuk meninggalkan. Allah telah menyediakan yang lebih baik dari yang ditinggalkan. Maka momen tahun baru adalah tahun untuk mengawali kehidupan dengan meninggalkan kesenangan nafsu syahwat untuk kemudian mengambil jalan Allah yang ditunjukkan Rasulullah untuk keberuntungan dunia akhirat yang lebih baik dari kesenangan yang berlandaskan nafsu syahwat. Selamat Tahun Baru Hijriah, mensyukuri tahun baru hijriyah dari sudut Madinah.