Kota Malang -- Kementerian Agama melalui Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjadikan masjid sebagai pusat peradaban yang ramah bagi anak. Dalam sosialisasi yang berlangsung di Masjid Al-Mustaqim, (25/3).
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang, Gus Shampton, menekankan bahwa masjid harus menjadi tempat yang nyaman bagi generasi penerus agar tumbuh kecintaan terhadap rumah ibadah sejak dini.
Masjid sebagai Pusat Peradaban
Dalam pemaparannya, beliau menegaskan bahwa masjid bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga pusat peradaban sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan masyarakat untuk mengedukasi anak-anak agar mencintai masjid sejak dini.
"Anak-anak adalah penerus dakwah dan yang akan memakmurkan masjid setelah generasi kita. Jika mereka tidak dikenalkan dengan masjid sejak kecil, maka dikhawatirkan kelak mereka akan jauh dari nilai-nilai Islam," ujar beliau.
Menjaga Anak dari Kebodohan Agama
Beliau juga menekankan bahwa membiasakan anak senang berada di masjid merupakan bagian dari upaya menjaga keluarga agar selamat dari api neraka. Mengutip hadis Nabi, beliau menyampaikan:
"Seseorang tidak akan bertemu dengan Tuhannya dengan membawa dosa yang lebih besar daripada membiarkan anak dan istrinya dalam kebodohan."
Hadis ini, menurut beliau, menjadi pengingat pentingnya pendidikan agama bagi anak dan keluarga. Jika anak tidak dikenalkan dengan ilmu agama dan tidak dibiasakan beribadah sejak dini, maka mereka akan tumbuh dalam ketidaktahuan yang berbahaya bagi kehidupan dunia maupun akhirat.
Keluarga Mukmin dan Frekuensi Keimanan
Dalam ceramahnya, beliau juga menyitir ayat Al-Qur'an:
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُم مِّنْ عَمَلِهِم مِّن شَيْءٍ
Beliau menjelaskan bahwa makna umum dari ayat ini adalah seorang mukmin tidak akan dipertemukan kembali dengan keluarganya di akhirat kecuali mereka berada dalam frekuensi keimanan yang sama. Dengan kata lain, keluarga yang bersama di dunia akan tetap bersama di akhirat jika memiliki kecintaan yang sama terhadap ibadah, termasuk dalam hal memakmurkan masjid.
Mendorong Masjid Ramah Anak
Sosialisasi ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk lebih peduli dalam membangun lingkungan masjid yang inklusif dan ramah bagi anak-anak. Dengan menciptakan suasana yang nyaman dan edukatif, anak-anak akan lebih tertarik untuk datang ke masjid, belajar agama, serta menumbuhkan karakter Islami yang kuat. Humas