Kota Malang (14/8) – Pendidikan adalah ujung tombak dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu mengharumkan nama bangsa. Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan madrasah, Kelompok Kerja Madrasah (KKM) 2 Madrasah Tsanawiyah (MTS) Kedungkandang menggelar Workshop Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dan Supervisi Akademik bagi kepala madrasah di lingkungan KKM 2 MTs se-Kota Malang. Kegiatan yang berlangsung selama sembilan hari ini diikuti oleh 17 kepala madrasah Tsanawiyah se-Kedungkandang.
Program PKB ini bertujuan untuk mempercepat peningkatan kualitas pembelajaran di madrasah melalui pengembangan kompetensi sumber daya manusia, khususnya para kepala madrasah, dengan harapan dapat mewujudkan tujuan pendidikan yang menciptakan generasi penerus bangsa yang kompeten.
Kepala KKM, Dr. Amin Tohari, dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan ini menggunakan metode "in class" (dalam kelas) dan "on the job" (terap langsung), dengan fokus pada peningkatan kompetensi manajerial, kewirausahaan, dan supervisi akademik bagi para kepala madrasah. "Dengan adanya program ini, diharapkan kepala madrasah dapat membangun lingkungan belajar yang inklusif, aman, dan berkolaborasi untuk mencapai hasil belajar yang efektif dan holistik," ujar Dr. Amin Tohari.
Dalam arahannya kepada para peserta, Gus Shampton menekankan pentingnya menjalankan amanah sebagai kepala madrasah dengan penuh tanggung jawab. Ia mengingatkan bahwa persaingan antar madrasah, khususnya antara madrasah negeri dan swasta, bukanlah prioritas. "Saya perintahkan agar madrasah negeri menggandeng madrasah swasta untuk maju bersama," tegasnya.
Lebih lanjut, Gus Shampton menyoroti pentingnya memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, yang menurutnya, menjadi tolok ukur keberhasilan madrasah. "Masyarakat memiliki hak untuk menilai dan mengajukan aduan jika layanan yang diterima tidak sesuai harapan. Oleh karena itu, kita harus siap memberikan pelayanan yang berbasis pada kebutuhan pengguna layanan dengan prima," jelasnya.
Ia juga mengajak para guru untuk meneladani cara kyai di pondok pesantren dalam mendidik santri, yaitu dengan menganggap seluruh murid sebagai anak-anak sendiri. "Harapan saya, bapak ibu guru dapat menjadi orang tua bagi murid-muridnya dan mendidik mereka dengan penuh kasih sayang, sehingga madrasah kita bisa menjadi pembeda dari sekolah umum," kata Gus Shampton.
Kegiatan ini ditutup oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang tepat pada pukul 11.17, dengan harapan bahwa madrasah-madrasah di Kota Malang ke depan akan menjadi madrasah yang unggul, mampu menciptakan generasi penerus bangsa yang hebat, serta para guru memiliki kecintaan yang mendalam terhadap profesi sebagai pendidik.
Dengan selesainya workshop ini, diharapkan kepala madrasah yang mengikuti dapat menerapkan ilmu dan keterampilan yang diperoleh untuk membawa madrasah yang dipimpinnya menuju arah yang lebih baik dan berkualitas. Humas