Majlis Shalawat merupakan majlis yang pada umumnya ada disetiap daerah atau negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, begitu juga di Indonesia. Di Indonesia sendiri juga banyak majlis shalawat yang kemudian diwarnai dengan tarian-tarian khas nusantara seperti tari saman dari Aceh yang diiringi dengan shalawat. Di Jawa Timur sendiri, juga berkembang bentuk majlis shalawat yang khas dengan budaya nusantara. Yang paling tua majlis shalawat di Jawa Timur adalah Shalawat ISHARI. Jamiyyah shalawat yang lahir dari Pasuruan ini, merupakan kepanjangan dari Ikatan Seni Hadrah Republik Indonesia. Penggunaan kata REPUBLIK dalam kata ISHARI dimaksudkan untuk membentengi agar jamiyah ISHARI tidak disusupi gerakan kaum komunis, namun penggunaan kata Republik dalam ISHARI sudah dihapuskan pada munas pertama ISHARI di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Paciran, Lamongan, Jawa timur.
Dalam shalawat khas ISHARI terdapat sejenis gerakan tari dengan posisi duduk bersimpuh setengah berdiri, dan mengepak-ngepakkan telapak tangan dengan lantang. Gerakan itu dilakukan dengan serempak dan kompak. Begitu terlihat rapi dan berbaris layaknya sholat berjamaah. Gerakan tarian radadnya dengan anggukan kepala dan gerakan badannya yang telah baku, mengilustrasikan penulisan lafadz Allah Jalalah maupun gerakan tarian tangan yang mengilustrasikan penulisan lafadz Muhammad. Karena Shalawat hadrah ISHARI adalah bagian dari amaliyah Thariqah Mahaabbaturrasul yang hanya bisa dirasakan keindahan dan kenikmatannya ketika sudah ikut terjun dalam pembacaan shalawat dan mengikuti gerakan tarian radadnya.
Seni hadrah ISHARI adalah kesenian islami kekayaan Indonesia yang telah menjadi bagian sejarah masyarakat santri menghadapi penjajahan dan juga komunisme. Seni hadrah ISHARI juga merupakan warisan budaya Islam Nusantara yang harus dilestarikan dan didukung perkembangannya. Apalagi untuk menghadapi gerakan radikal agama yang marak di tengah masyarakat muslim Indonesia saat ini, maka perlu diadakan kegiatan-kegiatan kebudayaan Islami seperti seni hadrah ISHARI ini untuk menampilkan simbol-simbol tradisi Islam moderat dan Islam ramah yang hal itu merupakan wajah Islam Indonesia.
Dalam rangka melestarikan budaya khas nusantara yang berasal dari pasuruan ini, Bimas Islam Kemenag Kota Malang menginisiasi penampilan shalawat ISHARI sebagai pembuka acara dalam giat Malang Bershalawat. Malang Bersholawat yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Malang ini merupakan rangkaian puncak peringatan Hari Santri Nasional dan Hari Pahlawan tahun 2022 Selasa (29/11) di Stadion Gajayana Malang. Gelaran Malang Bersholawat ini Pemerintah Kota Malang menggandeng PCNU Kota Malang, Majelis Sholawat se Jawa Timur, Kementerian Agama Kota Malang, dan JatimTIMES.com di Stadion Gajayana yang dihadiri ribuan jamaah dari seluruh penjuru Indonesia. Upaya inisiasi Bimas Islam untuk menampilkan ISHARI dalam giat yang menghadirkan majlis sholawat se Jawa Timur ini sebagai bentuk upaya menjalankan tugas pokok dan fungsi Bimas Islam dibidang pelestarian seni budaya Islami. Tampilan shalawat ISHARI disajikan oleh Banser Desa Jabung membuka kegiatan yang dihadiri Walikota Malang, Wawali Kota Malang dan Kementerian Agama Kota Malang yang diwakili oleh Kasi Bimas Islam, Kasi Pais, Pensyar dan Kasi PD Pontren KH. Muhlis.