Kota Malang Diharapkan Menjadi Model Pembangunan Zona Integritas di Jawa Timur

Kota Malang — Desk evaluasi dari Tim Penilai Nasional Kementerian PAN RB untuk Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) menjadi agenda penting bagi Kota Malang. Pada Senin (7/10), Kantor Kementerian Agama Kota Malang menjalani proses penilaian ini, dengan dihadiri oleh Tim Pembangunan ZI, lintas sektoral, dan penerima manfaat layanan publik yang bersinergi menghadapi evaluasi dari Tim Penilai Nasional (TPN). Kegiatan ini juga mendapatkan pendampingan langsung dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Dr. Akhmad Sruji Bahtiar, M.Pd.I.

Dalam sambutannya, Dr. Akhmad Sruji Bahtiar menekankan pentingnya membangun dan menjaga integritas di lingkungan birokrasi. Ia menyoroti bahwa godaan dan dilema integritas selalu ada, terutama ketika menghadapi tekanan dari pimpinan. "Ada godaan integritas dan dilema integritas, terutama ketika tekanan datang dari atas. Namun, jika Zona Integritas tidak dibangun dengan konsisten, kepercayaan masyarakat terhadap institusi ini akan menurun," ungkapnya.

Lebih lanjut, beliau mengingatkan pentingnya keberanian untuk menolak segala bentuk korupsi dan gratifikasi. Menurutnya, ancaman paling berat bukan hanya sanksi hukum di dunia, melainkan sanksi di akhirat. "Apakah kita sanggup berkata tidak pada korupsi, meskipun ada tekanan? Karena itu adalah ujian integritas sejati," tegasnya.

Ia juga berharap Kota Malang dapat menjadi contoh bagi kabupaten dan kota lain di Jawa Timur. "Jika Kota Malang berhasil, saya akan perintahkan agar dijadikan model dan direplikasi di satuan kerja lainnya," tambahnya.

Gus Shampton, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang, turut menyampaikan rasa syukurnya bahwa pada tahun ini dua madrasah di Kota Malang, yakni MAN 1 dan MAN 2, telah terlibat dalam pembangunan Zona Integritas. Ia berharap madrasah lainnya segera menyusul. "Kami siap memberikan dukungan penuh dengan mengirimkan tenaga profesional kami untuk membantu madrasah-madrasah yang ingin maju bersama dalam pembangunan Zona Integritas," ujarnya.

Gus Shampton juga menegaskan kembali pesan dari Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur mengenai pentingnya menjaga integritas. "Pak Kakanwil berpesan agar kita lebih takut akan neraka daripada manusia, karena itu adalah pondasi utama dalam membangun Zona Integritas," tuturnya.

Kegiatan desk evaluasi ini berlangsung dengan penuh semangat dan kekompakan. Acara ditutup dengan sesi foto bersama serta yel-yel semangat dari seluruh peserta, menandakan antusiasme dan tekad kuat dari jajaran Kantor Kementerian Agama Kota Malang dalam meraih predikat WBK/WBBM.

Melalui evaluasi ini, Kota Malang diharapkan dapat menjadi contoh sukses dalam pembangunan Zona Integritas, tidak hanya di Jawa Timur, tetapi juga secara nasional. Humas

Muhammad Nur Hidayah

Penulis yang bernama Muhammad Nur Hidayah ini merupakan Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Malang yang berstatus PNS dan memiliki jabatan sebagai Pranata Humas dan Agen Perubahan Kemenag Kt Malang.

Kota Malang Diharapkan Menjadi Model Pembangunan Zona Integritas di Jawa Timur

Kota Malang — Desk evaluasi dari Tim Penilai Nasional Kementerian PAN RB untuk Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) menjadi agenda penting bagi Kota Malang. Pada Senin (7/10), Kantor Kementerian Agama Kota Malang menjalani proses penilaian ini, dengan dihadiri oleh Tim Pembangunan ZI, lintas sektoral, dan penerima manfaat layanan publik yang bersinergi menghadapi evaluasi dari Tim Penilai Nasional (TPN). Kegiatan ini juga mendapatkan pendampingan langsung dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Dr. Akhmad Sruji Bahtiar, M.Pd.I.

Dalam sambutannya, Dr. Akhmad Sruji Bahtiar menekankan pentingnya membangun dan menjaga integritas di lingkungan birokrasi. Ia menyoroti bahwa godaan dan dilema integritas selalu ada, terutama ketika menghadapi tekanan dari pimpinan. "Ada godaan integritas dan dilema integritas, terutama ketika tekanan datang dari atas. Namun, jika Zona Integritas tidak dibangun dengan konsisten, kepercayaan masyarakat terhadap institusi ini akan menurun," ungkapnya.

Lebih lanjut, beliau mengingatkan pentingnya keberanian untuk menolak segala bentuk korupsi dan gratifikasi. Menurutnya, ancaman paling berat bukan hanya sanksi hukum di dunia, melainkan sanksi di akhirat. "Apakah kita sanggup berkata tidak pada korupsi, meskipun ada tekanan? Karena itu adalah ujian integritas sejati," tegasnya.

Ia juga berharap Kota Malang dapat menjadi contoh bagi kabupaten dan kota lain di Jawa Timur. "Jika Kota Malang berhasil, saya akan perintahkan agar dijadikan model dan direplikasi di satuan kerja lainnya," tambahnya.

Gus Shampton, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang, turut menyampaikan rasa syukurnya bahwa pada tahun ini dua madrasah di Kota Malang, yakni MAN 1 dan MAN 2, telah terlibat dalam pembangunan Zona Integritas. Ia berharap madrasah lainnya segera menyusul. "Kami siap memberikan dukungan penuh dengan mengirimkan tenaga profesional kami untuk membantu madrasah-madrasah yang ingin maju bersama dalam pembangunan Zona Integritas," ujarnya.

Gus Shampton juga menegaskan kembali pesan dari Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur mengenai pentingnya menjaga integritas. "Pak Kakanwil berpesan agar kita lebih takut akan neraka daripada manusia, karena itu adalah pondasi utama dalam membangun Zona Integritas," tuturnya.

Kegiatan desk evaluasi ini berlangsung dengan penuh semangat dan kekompakan. Acara ditutup dengan sesi foto bersama serta yel-yel semangat dari seluruh peserta, menandakan antusiasme dan tekad kuat dari jajaran Kantor Kementerian Agama Kota Malang dalam meraih predikat WBK/WBBM.

Melalui evaluasi ini, Kota Malang diharapkan dapat menjadi contoh sukses dalam pembangunan Zona Integritas, tidak hanya di Jawa Timur, tetapi juga secara nasional. Humas

Muhammad Nur Hidayah

Penulis yang bernama Muhammad Nur Hidayah ini merupakan Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Malang yang berstatus PNS dan memiliki jabatan sebagai Pranata Humas dan Agen Perubahan Kemenag Kt Malang.