Malang, 1 Agustus 2024 – Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang mengadakan sesi evaluasi kedua untuk keberangkatan dan pemulangan jemaah haji tahun 2024. Yang dihadiri oleh beberapa perwakilan KBIHU, pemerintak kota dan beberapa staf Haji Kemenag Kota Malang dan dipimpin oleh Dr. Subhan, Kasi PHU Kemenag Kota Malang, evaluasi ini dibagi menjadi tiga termin utama: pra dan pasca pemberangkatan dan pemulangan, serta evaluasi di Saudi Arabia.
Dr. Subhan mengapresiasi semua pihak yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan haji tahun ini, yang dinilai sukses meskipun terdapat beberapa kendala. Seluruh jemaah haji telah kembali ke tanah air dengan selamat, termasuk Kepala Kantor Kemenag pada 24 Juli 2024. Sayangnya, satu jemaah wafat di kloter 22, dua jemaah kloter 24 dijemput di AHESS, dan satu jemaah cadangan kloter 82 dari Kabupaten Gresik. Jumlah total jemaah mencapai 1195 orang, termasuk petugas.
Dr. Subhan menekankan pentingnya pelaporan cepat kepada jemaah dan menyarankan adanya penyuluhan untuk informasi lebih lanjut. Evaluasi koper juga menjadi perhatian karena kekurangan yang harus ditangani oleh seksi PHU. Persyaratan istithaah juga menjadi tantangan, dengan jemaah berisiko tinggi yang perlu persiapan lebih matang.
Drs. Isnan dari Bidang KESRA Pemkot Malang juga menyampaikan bahwa pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji berjalan baik. Ia mencatat bahwa Petugas Haji Daerah (PHD) tahun ini memberikan informasi update di Mekkah dan Madinah, yang sangat membantu Pemkot Malang. Meskipun demikian, Drs. Isnan meminta maaf atas segala kekurangan yang mungkin terjadi dan berterima kasih kepada jajaran Kemenag Kota Malang serta KBIHU.
Achmad Shampton, Kepala Kantor Kemenag Kota Malang, menegaskan bahwa prosesi ibadah haji tahun ini lebih baik dari sebelumnya. Dengan tambahan kuota 20 ribu jemaah dari Pemerintah Arab Saudi, layanan haji Indonesia diakui lebih baik dibandingkan negara lain. Kerjasama dengan KBIHU menjaga fleksibilitas ibadah, sementara materi manasik akan ditambah untuk edukasi cara hidup di Arab Saudi. Aplikasi Kawal Haji juga diperkenalkan untuk menangani keluhan jemaah, dan pentingnya edukasi budaya Arab Saudi dalam manasik haji ditegaskan.
Evaluasi ini diharapkan menjadi langkah untuk perbaikan layanan haji di masa depan, dengan kerjasama semua pihak demi kesuksesan ibadah haji.(HUMAS)