Kota Malang -- Pemerintah terus mendorong kemandirian pesantren sebagai upaya memperkuat peran pesantren dalam pembangunan ekonomi nasional. Salah satu langkah nyata yang dilakukan Kementerian Agama (Kemenag) adalah dengan menyelenggarakan Kemandirian Pesantren Expo 2024, yang berlangsung di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang pada 30-31 Oktober 2024. Expo ini diikuti oleh pesantren-pesantren dari wilayah Malang Raya, Pasuruan, dan Probolinggo.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Kemandirian Pesantren, yang telah ditetapkan sebagai program prioritas Kemenag melalui Keputusan Menteri Agama Nomor 749 Tahun 2021. Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan sumber daya pesantren, serta meningkatkan kesejahteraan pesantren dan masyarakat sekitarnya. Dengan kemandirian ekonomi, pesantren diharapkan dapat menjalankan fungsi pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat secara lebih optimal.
Expo yang diadakan di Gedung Sport Center Kampus 1 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dihadiri oleh berbagai pejabat penting. Di antaranya adalah Wakil Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Timur, para Dekan dan Direktur Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, serta para Kepala Kantor Kemenag dari Malang, Batu, Pasuruan, dan Probolinggo. Selain itu, para pengasuh pesantren dan pimpinan pondok juga turut hadir, yang menunjukkan antusiasme dan komitmen pesantren terhadap program kemandirian ini.
Acara tersebut berjalan meriah dengan partisipasi yang tinggi dari pesantren, yang menampilkan produk-produk unggulan mereka di stan-stan expo. Produk yang dipamerkan mencakup berbagai sektor, mulai dari kerajinan tangan hingga produk pertanian, makanan olahan, dan layanan berbasis teknologi. Expo ini bukan hanya sebagai ajang pameran, tetapi juga sebagai wadah inovasi bagi pesantren untuk menampilkan potensi mereka kepada masyarakat luas.
Dalam wawancaranya dengan Humas Kemenag Kota Malang, Kepala Kantor Kemenag Kota Malang menyampaikan bahwa Kemandirian Pesantren Expo 2024 adalah bentuk kepedulian pemerintah, baik dari Kementerian Agama maupun UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dalam memperkokoh kemandirian pesantren.
"Pesantren yang mandiri tidak menggantungkan diri pada pihak tertentu, sehingga netralitasnya terjaga. Expo ini juga merupakan apresiasi dari pemerintah untuk mengenalkan produk-produk pesantren kepada masyarakat sekaligus menjadi wadah tahunan inovasi bagi pesantren di Malang Raya," ujarnya.
Kemenag juga berkomitmen untuk menyusun dan melaksanakan program-program lanjutan yang mendukung pengembangan ekonomi berbasis pesantren. Salah satu program yang akan digarap adalah pengembangan kapasitas manajerial dan peningkatan sumber daya manusia di lingkungan pesantren. Dengan langkah-langkah ini, pesantren diharapkan tidak hanya berperan sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi lokal dan nasional. Humas