Kota Malang -- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang menunjukkan komitmen kuat dalam mengawal agenda nasional reformasi birokrasi melalui keikutsertaan aktif dalam Kick Off Meeting Reformasi Birokrasi Kementerian Agama Republik Indonesia, yang digelar secara daring pada Senin, (26/5).
Acara yang dipusatkan oleh Sekretariat Jenderal Kemenag RI ini diselenggarakan via Zoom dan diikuti serentak oleh seluruh satuan kerja Kemenag se-Indonesia. Di Kota Malang, kegiatan ini dipusatkan di Aula PLHUT Kemenag Kota Malang, dihadiri langsung oleh Kepala Kantor, Achmad Shampton, yang turut memimpin jalannya agenda sekaligus menjadi penanggung jawab pelaksanaan.
Kehadiran peserta sangat representatif, mencakup seluruh pejabat struktural, Kepala KUA, Kepala Madrasah, Jabatan Fungsional, dan pelaksana di lingkungan Kemenag Kota Malang. Ini mencerminkan keseriusan dan kesiapan instansi untuk bergerak serempak menjawab tantangan reformasi birokrasi secara menyeluruh.
Menyambut Transformasi Birokrasi
Dalam arahannya, Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, mengangkat berbagai pilar penting reformasi, seperti penguatan digitalisasi layanan, pemberdayaan pesantren dan ekonomi umat, hingga konsep ekoteologi yang menempatkan agama sebagai penggerak peradaban ramah lingkungan.
Senada dengan Menag, Menteri PANRB, Rini Widyantini, SH, M.PM, menegaskan bahwa reformasi birokrasi bukan semata soal tunjangan, melainkan sistem kerja yang akuntabel, terintegrasi, dan berdampak langsung pada kepuasan publik.
Melalui Kick Off ini, Kemenag Kota Malang langsung merespons dengan menyiapkan Rencana Aksi Lokal RB 2025–2026, yang akan difokuskan pada:
- Peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan berbasis digital,
- Perluasan layanan publik terintegrasi berbasis teknologi,
- Penerapan sistem monitoring dan evaluasi berbasis data.
Malang Siap Menjadi Contoh
Saat diwawancara, Gus Shampton, sapaan akrab Kepala Kemenag Kota Malang, menyampaikan bahwa kantor yang ia pimpin siap menjadi contoh pelaksanaan reformasi birokrasi yang berdampak.
“Kami menjadikan momen ini sebagai tonggak penguatan komitmen internal. Kemenag Kota Malang siap menjadi percontohan implementasi Grand Design Reformasi Birokrasi Kemenag yang kolaboratif, kapabel, dan berintegritas,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya peningkatan pelayanan publik yang berbasis digital, memperkuat nilai-nilai berakhlak dalam budaya kerja ASN, serta mendorong lahirnya inovasi pelayanan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Reformasi Dimulai dari Daerah
Kehadiran penuh dan respons cepat dari Kemenag Kota Malang dalam agenda nasional ini menjadi sinyal kuat bahwa pelaksanaan reformasi birokrasi yang berdampak tidak hanya bertumpu di pusat, melainkan juga sangat bergantung pada daya gerak satuan kerja di daerah.
“Reformasi birokrasi harus dimulai dari keberanian dan kemauan di tingkat lokal. Kota Malang siap menjadi etalase semangat perubahan,” tutup Gus Shampton. Humas