Kota Malang -- Konferensi Cabang II Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PerguNU) Kota Malang berlangsung khidmat dan sarat makna. Bertempat di Aula MAN 2 Kota Malang, Sabtu (31/5) acara ini menjadi ajang konsolidasi sekaligus refleksi perjuangan guru-guru NU dalam membangun peradaban lewat pendidikan.
Acara ini juga dihadiri oleh jajaran tokoh pendidikan Kota Malang, di antaranya perwakilan Dinas Pendidikan Dasar dan Menengah, Kepala MAN 2, para kepala madrasah negeri, Ketua AGPAI, serta seluruh kepala madrasah dan sekolah NU se-Kota Malang. Konferensi berlangsung hangat dan menjadi ruang dialog antar penggerak pendidikan NU
Kepala Kantor Kemenag Kota Malang, Gus Shampton, tampil memberi pesan yang menggugah. Di hadapan puluhan guru dan tamu undangan, ia menegaskan bahwa guru NU harus mampu membawa misi lebih dari sekadar mengajar. “Kita ini bukan hanya pendidik, tapi juga perawat ruh murid kita,” tegasnya.
Menurut Gus Shampton, menjadi bagian dari PerguNU artinya memikul tanggung jawab besar. “Kita membawa nama besar Nahdlatul Ulama. Maka kita harus hadir berbeda, memiliki kekhasan, bukan hanya dalam metode, tapi juga dalam pandangan spiritual terhadap pendidikan,” jelasnya.
Soroti Kekerasan di Dunia Pendidikan
Gus Shampton juga menyoroti maraknya kasus kekerasan terhadap anak didik yang kini banyak terjadi. Menurutnya, hal tersebut menjadi salah satu penyebab menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan, termasuk pesantren.
“Zaman sudah berubah. Kita harus mampu menjadi jawaban atas keresahan orang tua. Guru NU harus jadi garda terdepan mewujudkan ruang belajar yang aman, hangat, dan penuh kasih,” ujar Gus Shampton. Ia berharap, kepengurusan PerguNU ke depan mampu menghadirkan figur-figur teladan yang mencerminkan akhlak para ulama.
Kemenag Kota Malang, melalui Gus Shampton, memastikan akan terus mendampingi dan menguatkan lembaga-lembaga pendidikan di bawah naungan NU. “Kita ingin melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas, tapi juga beradab dan berakhlak. Karena pendidikan bukan hanya soal nilai, tapi juga soal nurani,” pungkasnya. Humas