Malang, 4 Februari 2025 – Remaja adalah fase penting dalam kehidupan yang penuh dengan perubahan fisik, emosional, dan sosial. Tanpa bimbingan yang tepat, mereka bisa menghadapi berbagai tantangan, termasuk risiko pernikahan dini. Untuk itu, Kementerian Agama Kota Malang menggelar program Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) di SMPN 16 Kota Malang.
Program yang berlangsung pada 30 Januari serta 3–4 Februari 2025 ini diikuti oleh 750 siswa kelas 7, 8, dan 9. Seluruh Penyuluh Agama Islam Kemenag Kota Malang hadir sebagai pemateri, membekali para remaja dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mengendalikan diri serta membangun karakter yang kuat.
Salah satu fokus utama BRUS adalah bimbingan pranikah bagi remaja usia sekolah, yang bertujuan memberikan pemahaman tentang kesiapan fisik dan mental sebelum memasuki jenjang pernikahan. Selain itu, program ini juga mengajarkan keterampilan komunikasi yang sehat serta membangun mimpi dan cita-cita mereka.
Dengan adanya program ini, diharapkan generasi muda Kota Malang dapat tumbuh menjadi pribadi yang lebih matang, memiliki wawasan luas, serta terhindar dari keputusan-keputusan yang dapat menghambat masa depan mereka.
Aspek Penting dalam Bimbingan Remaja
Bimbingan ini mencakup berbagai aspek:
1. Fisik – Menjaga kesehatan, kebugaran, dan kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat.
2. Emosional – Membantu remaja mengenali dan mengelola emosi, serta membangun hubungan sosial yang sehat.
3. Sosial – Mengembangkan keterampilan komunikasi, kerja sama, serta kemampuan mengatasi konflik.
4. Akademik – Meningkatkan prestasi belajar dan membekali remaja dalam menghadapi tantangan akademik.
5. Spiritual – Membantu remaja memahami makna hidup, mensyukuri segala keadaan, dan memperkuat nilai-nilai keagamaan.
Strategi Efektif dalam Bimbingan Remaja
Berbagai metode diterapkan untuk memberikan bimbingan yang optimal, seperti:
1. Konseling individu dan kelompok
2. Pelatihan dan workshop keterampilan hidup
3. Aktivitas ekstrakurikuler yang mendukung perkembangan karakter
4. Kolaborasi dengan orang tua dan guru
5. Pemanfaatan teknologi dan media sosial sebagai sarana edukasi
Mencegah Pernikahan Dini: Fokus Utama Bimbingan
Pernikahan dini menjadi ancaman serius bagi masa depan remaja. Oleh karena itu, bimbingan remaja usia sekolah menitikberatkan pada:
1. Pendidikan seksual untuk meningkatkan pemahaman tentang kesehatan reproduksi.
2. Pengembangan keterampilan hidup agar remaja mampu mengambil keputusan yang tepat.
3. Peningkatan kesadaran akan hak-hak remaja, termasuk hak untuk menolak pernikahan dini.
4. Penguatan kepercayaan diri dan kemampuan menghadapi tekanan lingkungan.
5. Keterlibatan orang tua dan guru dalam memberikan dukungan dan bimbingan yang berkelanjutan.
Dengan bimbingan yang tepat, remaja dapat tumbuh menjadi individu yang sehat, cerdas, produktif, dan bahagia. Mereka akan mampu meraih impian mereka dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan negara.(HUMAS)
