Bertempat di KUA Kedungkandang dan Klojen, berlangsung acara Bimbingan Pernikahan [Binwin] bagi calon pengantin [Catin] yang akan menikah di kedua KUA tersebut. Kegiatan yang digelar selama 2 angkatan ini berlangsung selama dua angkatan mulai hari Senin-Kamis, 10-14/08/2020, diikuti sekira 25 pasang pengantin di masing-masing KUA.
Sebagai narasumber dalam kegiatan di hari pertama tersebut adalah Kepala Kantor Kemenag Kota Malang, Muhtar Hazawawi dan Kepala Seksi Kepenguhuluan Kanwil Kemenag Jatim, Amanulllah.
Dalam paparannya, Muhtar berpesan 3 hal, yang merupakan landasan utama untuk membangun rumah tangga bagi para calon pengantin yang hadir.
Pertama , Agama; harus menjadi motivasi utama ketika menikah.
Dengan menjadikan agama sebagai pilar utama maka semua perbuatan dan tindakan pasangan suami istri saat menjalani bahtera rumah tangga nanti adalah semata-mata mencari ridha Allah SWT. Segala permasalahan dibicarakan dan diselesaikan dengan parameter nilai-nilai agama.
Kedua , Saling Melengkapi ; ketika hendak menikah seharusnya pasangan catin sudah menyadari bahwa masing-masing dari mereka mempunyai perbedaan, dan ikhlas menerima hal itu. Dan perbedaan inilah harusnya menjadi sumber kebahagiaan baginya.
Perbedaan itu bisa berupa kelemahan dan kelebihan dari masing-masing pihak, oleh karenanya adalah hal yang sangat tabu ketika perbedaan – yang utamanya berupa kelemahan itu atau bahkan aib menjadi konsumsi orang lain, misalnya dengan mengeksposenya kepada teman atau kerabat yang lain bahkan merendahkannya.
Hendaknya suami istri – sebagaimana Firman Allah SWT adalah ibarat baju yang berfungsi saling menutup aurat (aib) bagi keduanya.
Ketiga , Surga Adalah Cita-citanya ; pernikahan adalah bertujuan membangun rumah tangga yang sakinah mawaddah warramah, dan tujuan dari keluarga yang paling utama adalah meraih surganya Allah SWT kelak.
Dengan memancangkan surga sebagai cita-citanya, maka masing-masing pihak selalu berharap kebaikan bagi yang lainnya.
Oleh karenanya perlu dibagun suatu komunikasi untuk selalu mengingatkan dalam cita-cita ini dalam kehidupan sehari-hari, dimulai dari hal-hal yang paling kecil. Misalnya saling mengingatkan untuk senantiasa menjaga sholat betapapun sibuknya dalam menjalankan aktivitas dalam bekerja ataupun di dalam rumah.
Rumah tangga idaman adalah ketika tidak hanya berkumpul dalam kebahagiaan di dunia tetapi di akhirat kelak.
Sementara itu, Kasi Hulu menegaskan bahwa kegiatan Binwin yang hanya 2 hari ini jelas merupakan kegiatan yang sangat kurang baik dari segi wawasan pembekalan ilmu-ilmu kerumahtanggan bagi catin, maupun anggaran yang disediakan pemerintah melalui Kemenag.
Selain itu, Amanullah mengatakan bahwa salah satu alasan diadakannya Binwin ini adalah bentuk keprihatinan dari pemerintah atas tingginya kasus perceraian yang terjadi di masyakarat, dan diantara penyebabnya adalah kurangnya pembekalan berupa ilmu dan pengetahuan tentang berumah tangga.
Oleh karenanya dia, menghimbau pertisipasi kelompok atau organisasi masyarakat untuk memberikan pembekalan serupa bagi para catin yang belum ikut dalam kegiatan ini. Karena berdasarkan fakta dari peserta yang ikut pelatihan ini, sebagian besar mereka kurang membekali dirinya dengan ilmu-ilmu yang sangat berguna dalam menjalani kehidupan berumah tangga nantinya.
Para peserta yang mengikuti kegiatan ini merasa bersyukur karena mendapatkan banyak ilmu dan wawasan bagi mereka dan mereka mengapresiasi kegiatan ini karena selain gratis mereka mendapatkan fasilitas yang baik selama mengikuti pembinaan. [hmc]