Jangan Cetak Generasi Ibn Muljam Baru

"Lembaga Pendidikan Quran, Madin atau Pesantren harus menjadi lembaga terdepan dalam menjaga akhlak anak bangsa. Karenanya semakin banyak lembaga didirikan semakin baik." Tegas Shampton, Kasi PD Pontren. "Bila niat mendirikan lembaga pendidikan tulus, untuk menjadikan diri khaira ummah yang belajar quran dan mengajarkannya, maka bila ada lembaga pendidikan lain yang didirikan didekat lembaganya, tentu kita tetap bersuka cita karena beban pendidikan anak bangsa terbantu, bukan malah merasa tersaingi." lanjutnya.

"Syarat utama mengajar dalam perspektif Mbah Hasyim Asy'ari sebagaimana ia tulis dalam adabul alim wal mutaalim adalah sang guru sudah tidak punya masalah keduniaan secara kejiwaan dan ada upaya niatan qurbah, mendekat kepada Allah." terang Shampton. Penjelasan ini disampaikan mantan Kepala KUA Sukun Malang ini pada silaturahim guru al-Quran dan Penganugerahan Guru Teladan oleh FKPQ Kota Malang di Aula Madin Baitul Hidayah, Jl. Loncat Indah No. 13 Malang, Ahad, 7.11.2021.

Dihadapan 100 guru ngaji yang hadir, Kasi PD Pontren menyampaikan pesan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang yang meminta semua elemen untuk mendukung upaya Kemenag Kota Malang menuju Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi. Karenanya, Kantor Kementerian Agama Kota Malang memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Forum Komunikasi Pendidikan Quran yang dipimpin Ust. Zain Fuad yang selama ini mendampingi TPQ yang mendapat bantuan untuk membuat laporan yang benar tanpa potongan apapun sehingga Kota Malang bebas dari kasus potongan bantuan.

Dalam kesempatan tersebut, Kasi PD Pontren menandatangani prasasti peresmian Madrasah Diniyah Baitul Hidayah yang disaksikan seluruh hadirin. Shampton berharap dari madin ini muncul generasi muda yang memahami agama dengan baik, mampu membaca al-Quran dan memahami maknanya dengan baik. Jangan sampai TPQ di Kota Malang, menelurkan generasi Ibn Muljam yang hafal Quran tetapi tidak memahami isi maknanya hingga membunuh Sayidina Ali RA, radikal karena kedangkalannya dalam memahami agama. "Kedepan setiap TPQ harus punya Madin sebagai upaya mencetak generasi Qurani yang tidak sekedar melek baca tulis quran tapi juga mau dan mampu membedah makna-makna Quran. Untuk itu Kemenag akan berusaha terus berupaya membuat guru-guru madin melek baca kitab kuning/turats sebagaimana dua tahun ini telah berjalan." kata Shampton

iin nurjanah

Penulis yang bernama iin nurjanah ini merupakan Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Malang yang berstatus PNS dan memiliki jabatan sebagai JFU Pada PD Pontren dan Tim Kerja Pengawasan.