Malang (02/2)-- Kegiatan Workshop Upgrading Managerial dan Teaching Skill serta Implementasi IKM dalam Membentuk Karakter melalui P5 dan PPRA berhasil terlaksana atas kerjasama LP Maarif NU Kota Malang dengan FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Workshop ini dihadiri oleh Komisi Pendidikan DPRD I Jatim, Kepala Kantor Kemenag Kota Malang, Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar Diknas Kota Malang, Ketua LP Maarif NU Kota Malang, serta 170 peserta.
Acara dibuka oleh Ketua LP Maarif NU Kota Malang, Prof. Dr. H. Nur Ali, M.Pd. Beliau memberikan pesan kepada guru yang telah lulus sertifikasi untuk mengikuti diklat peningkatan kompetensi guru. "Guru yang berkualitas dapat menghasilkan murid yang hebat. oleh karena itu minimal satu semester sekali untuk meningkatkan kompetensinya," Ungkapnya.
Kepala Sekolah juga ditekankan untuk melakukan update kompetensi managerial secara berkala. "Kepala sekolah yang hebat menjadi kunci kesuksesan sekolah. Kami akan mengfasilitasi setiap bulan untuk ngaji manajerial sebagai bentuk upgrade kepala sekolah," tambah Prof. Nur Ali.
Beliau juga menekankan pada LP Maarif NU untuk tidak terlalu fokus pada jumlah siswa, melainkan menonjolkan potensi sekolah. "Nu Maarif jangan takut dengan kelas kecil dan jangan bangga dengan kelas besar. Pesan saya, jangan mengejar jumlah siswa terlebih dahulu, namun pikirkan bagaimana sekolah mampu menonjolkan potensinya," Ujarnya.
Kepala Kemenag Kota Malang, KH. Achmad Shampton, S.H.I., M.Ag, memberikan materi tentang pentingnya memahami dan membranding potensi yang dimiliki oleh madrasah. Mengusung semangat kurikulum merdeka yang telah tumbuh subur di budaya pesantren, Kepala Kemenag Kota Malang memaparkan bahwa madrasah dan sekolah di bawah naungan Maarif seharusnya menjadi pionir yang unggul. "Sesungguhnya kurikulum merdeka, sebenarnya sudah berkembang pada budaya dan pendidikan Pesantren jadi seharusnya madrasah dan sekolah dibawah ma'arif jauh lebih kedepan daripada sekolah sekolah lainnya dalam pelaksanaan Kurikulum Meredeka," Ungkapnya
Namun, tantangan muncul ketika kurangnya kepercayaan diri serta minimnya keahlian dalam membranding diri, karena kepercayaan diri dan branding dapat menjadi langkah awal menuju mahabbah, dengan mahabbah akan muncul inovasi, dan eksistensi yang menginspirasi. "Branding keunggulan madrasah dan sekolah bapak ibu, Jangan merasa tidak percaya diri, agar dapat memunculkan mahabbah, karena dengan mahabbah kita mampu memunculkan inovasi diri", Ungkapnya.
Dalam pandangannya, untuk menjadi teladan bagi murid-muridnya memerlukan transformasi diri, peningkatan kualitas, dan kesungguhan agar layak menjadi panutan bagi generasi muda. "Bagaimana kita akan diteladani jika kita sendiri tidak patut diteladani, maka pesan saya benahi diri, perbaiki kualitas diri, patutkan diri, sehingga bapak ibu pantas menjadi teladan murid muridnya," Mengahiri materinya.
Workshop ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah Malang Raya melalui peningkatan kompetensi guru dan implementasi IKM. Humas