Guru PAKat: Sinergi Ilmu dan Iman dalam Membangun Pembelajaran yang Bermakna

Malang — Suasana penuh semangat menyelimuti Aula SDK-SMPK Santa Maria 1 Malang pada Rabu (21/5) pagi. Sebanyak 60 guru Pendidikan Agama Katolik (PAKat) dari berbagai sekolah di Kota Malang berkumpul dalam Workshop Peningkatan Profesionalitas Guru PAKat dengan Pendekatan Deep Learning dan Koordinasi Program Bersama KKG-MGMP.

Kegiatan ini menjadi momen penting bagi para pendidik Katolik untuk tidak hanya memperkuat kompetensi profesional, tetapi juga mempererat jejaring kerja dan semangat kolegialitas antarguru. Workshop ini dihadiri oleh pejabat pendidikan, antara lain Pengawas Pendidikan Agama Katolik Kota Malang dan Kepala Sekolah SDK dan SMPK Santa Maria 1 Malang, yang memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan kapasitas guru.

Dalam sambutannya, Pengawas Pendidikan Agama Katolik Kementerian Agama Kota Malang Aloysius Beja, S. Ag. menekankan pentingnya keberadaan KKG (Kelompok Kerja Guru) dan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) sebagai wadah strategis untuk mengembangkan profesionalisme dan meningkatkan mutu pendidikan.

“KKG dan MGMP bukan sekadar forum formal, tapi juga ruang silaturahmi yang produktif. Di sinilah guru bisa berbagi pengalaman, berdiskusi, dan menemukan inspirasi baru demi menciptakan pembelajaran yang bermakna,” tuturnya hangat.

Ia juga mengajak seluruh guru untuk terus menjaga semangat kebersamaan dan komitmen terhadap profesi mulia sebagai pendidik.

“Dengan kolaborasi yang kuat, kita bisa menciptakan pembelajaran yang lebih inovatif dan relevan bagi kebutuhan peserta didik masa kini,” tambahnya.

Salah satu sorotan utama dalam workshop ini adalah materi bertajuk “Peningkatan Profesionalitas Guru PAKat dengan Pendekatan Deep Learning” yang disampaikan oleh Theresia Yovita Cendana Sari, M.Th, dosen dari STAKAT Negeri Pontianak.

Dengan gaya penyampaian yang interaktif dan reflektif, Theresia mengajak para peserta untuk lebih memahami konsep deep learning dalam konteks pembelajaran agama Katolik sebuah pendekatan yang menekankan pada pemahaman mendalam, keterlibatan emosional, dan refleksi spiritual dalam proses belajar-mengajar.

“Deep learning bukan hanya soal mendalami materi pelajaran, tapi juga bagaimana siswa mengalami nilai-nilai iman secara personal dan transformatif,” jelasnya.

Para peserta tampak antusias mengikuti sesi ini, terlihat dari berbagai pertanyaan dan tanggapan yang muncul selama sesi berlangsung. Tak hanya menambah wawasan, materi ini juga membuka perspektif baru dalam pengembangan metode pengajaran agama di kelas.

Setelah sesi materi, workshop dilanjutkan dengan diskusi kelompok yang dinamis. Dalam suasana kolaboratif, para guru merancang sejumlah program bersama yang akan dijalankan dalam waktu dekat, di antaranya kegiatan Ziarah Rohani dan perayaan Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN).

Diskusi ini menjadi wadah nyata bagi guru-guru untuk berkreasi, berbagi ide, dan menyatukan visi dalam merancang kegiatan keagamaan yang menyentuh hati siswa sekaligus memperkuat identitas spiritual mereka.

Workshop ini bukan sekadar agenda peningkatan kompetensi, tetapi juga peneguhan panggilan sebagai pendidik yang membentuk karakter dan iman generasi muda. Kegiatan ini menegaskan bahwa melalui KKG dan MGMP, guru dapat terus berkembang secara profesional dan spiritual dalam semangat kebersamaan.

Sebagaimana disampaikan dalam penutup acara, semangat gotong royong dan kolaborasi akan menjadi kunci utama dalam membangun ekosistem pendidikan Katolik yang lebih baik, relevan, dan inspiratif.

“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi budaya kerja para guru PAKat di Malang. Karena hanya dengan terus belajar dan berbagi, kita dapat menjadi guru yang bukan hanya mengajar, tetapi juga menginspirasi,” pungkas salah satu peserta.

(HUMAS Kemenag Kota Malang)

Rudianto

Penulis yang bernama Rudianto ini merupakan Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Malang yang berstatus PNS dan memiliki jabatan sebagai Pengadministrasi Data Penyajian dan Publikasi.