Mengambil kesempatan acara road show Rabithah Maahidil Islamiyah Cabang Malang ke pesantren-pesantren dengan memberi berbagai macam materi sesuai permintaan pesantren, Ma'had Darul Hikmah MAN 1 Malang memilih materi bimbingan usia sekolah secara mandiri. "Giat ini kami adakan agar para santri terbuka wawasannya hingga tidak terburu-buru menikah pada usia yang belum cukup juga tidak berpacaran sehingga dapat fokus pada pendidikan di Ma'had maupun di formal Madrasah" tutur Ust. Syarifuddin Pengasuh Ma'had saat memberi sambutan pembuka, sabtu (4/3)
Dalam pemaparannya, Kasi Bimas Islam yang bertindak sebagai fasilitator mengajak para santri untuk mengenali jati dirinya, kelebihan, kelemahan dan cita-citanya untuk kemudian bersama membangun jembatan memenuhkan cita-cita yang diidamkan.
"Cita-cita luhur harus di wujudkan dengan mengarus utamakan pendidikan, jangan pacaran. Karena dari pacaran hasrat menikah menjadi lebih dominan dari memenuhkan tuntutan pendidikan." tutur Kasi Bimas Islam yang pernah menjadi ketua RMI Kota Malang ini. "bahkan kalau bisa menolak secara halus dan berakhlak dari paksaan menikah oleh orang tua, penolakan ini tidak akan sampai tergolong durhaka pada orang tua, karena anak punya hak meraih masa depannya." lanjutnya.
Giat Bimbingan Remaja Usia Sekolah (Brush) yang dibungkus dalam seminar pernikahan ini diikuti oleh seluruh santri Ma'had Darul Hikmah MAN 1. Suasana diskusi hangat dalam dialog ini membuat giat berjalan hingga pukul 23.00. Brush merupakan program Kementerian Agama dalam rangka menekan angka pernikahan dibawah umur dan pengendalian stunting.