Pada tanggal 4 April 2024, Kota Malang melaksanakan kegiatan yang sangat penting dalam mewujudkan Wajib Halal Oktober 2024. Dalam acara yang dihadiri oleh 28 pelaku usaha yang bersertifikat halal maupun yang belum, serta pejabat terkait seperti Pengawas I Jaminan Produk Halal Kota Malang, Nurul Istiqomah, M.Pd, dan anggota tim Satgas Halal Kemenag Kota Malang, berbagai upaya dilakukan untuk memastikan kehalalan produk yang beredar di pasaran. Ibu Nurul Istiqomah, M.Pd, selaku Ketua Satgas Halal Kemenag Kota Malang, memberikan penekanan kepada pelaku usaha yang belum memiliki sertifikat halal untuk segera mengurusnya. Dalam upaya meningkatkan kepatuhan, Ibu Nurul Istiqomah menyampaikan bahwa proses penerbitan sertifikat halal bisa dilakukan melalui jalur reguler atau mandiri, bahkan UMKM bisa mendapatkannya secara gratis. Selain itu, pengawasan terhadap pelaku usaha yang telah memiliki sertifikat halal juga menjadi fokus utama. Di antara aspek yang diperhatikan adalah kelengkapan seri nomor dan barcode pada sertifikat halal. Pelaku usaha yang belum mencantumkan logo halal maupun nomor seri diberikan arahan agar segera melengkapinya. Dalam upaya menjaga kualitas produk, baik dari segi kebersihan maupun kehalalan bahan serta proses produksi, pengawasan dilakukan secara rutin. Sampling pelaku usaha, baik secara menyeluruh maupun acak, menjadi salah satu cara untuk mengidentifikasi kendala dan permasalahan yang mungkin muncul di lapangan. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu mencapai target Wajib Halal Oktober 2024 dengan sukses. Tanggal 18 Oktober 2024 menjadi batas akhir di mana seluruh pelaku usaha makanan, minuman, dan penyembelihan di Kota Malang diwajibkan memiliki sertifikat halal. Dengan kerjasama antara pemerintah, pengawas, dan pelaku usaha, diharapkan masyarakat dapat dengan yakin mengonsumsi produk yang terjamin kehalalannya.(HUMAS)