Dalam era yang serba cepat dan kompetitif ini, Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk tidak hanya bekerja keras, tetapi juga bekerja cerdas. Kerja cerdas merupakan salah satu bentuk profesionalitas ASN. Tidak dipungkiri kita bekerja untuk mendapatkan penghasilan. Tetapi untuk bisa inovatif dan profesional seorang ASN harus mampu mengendalikan mindset money oriented. Dengan mengacu pada pemikiran bijak dari masa lalu, kita akan menggali lebih dalam tentang keseimbangan antara kebutuhan duniawi dan tanggung jawab moral.
Hidup ini, kawan, seringkali kita ibaratkan sebuah perburuan. Kita mengejar ini, mengincar itu. Wajar saja, naluri manusia memang begitu. Ada kebutuhan, ada keinginan. Kita berdoa, memohon kepada Sang Pemilik Segalanya agar hajat kita terkabul. Rumah yang lebih lapang, rezeki yang mengalir deras, jabatan yang tinggi menjulang. Sah-sah saja. Dunia memang panggung tempat kita beraksi, bukan?
Namun, pernahkah kita merenungkan sebuah bisikan dari masa lalu? Seorang bijak bernama Bisyr bin al-Harits pernah melontarkan sebuah kalimat yang menggelitik:
قَالَ بِشْرُ بْنُ الْحَارِثِ: مَنْ سَأَلَ اللَّهَ الدُّنْيَا، فَإِنَّمَا يَسْأَلُهُ طُولَ الْوُقُوفِ
"Barang siapa memohon dunia kepada Allah, maka sesungguhnya ia memohon panjangnya waktu berdiri." Kalimat ini mengajak kita untuk berpikir lebih dalam tentang apa yang kita inginkan dan bagaimana cara kita mencapainya.
Awalnya mungkin terasa janggal. Bukankah kita memang dianjurkan untuk meminta kepada-Nya? Bukankah Dia Maha Pemberi? Betul. Sangat betul. Tetapi, di balik kata-kata sederhana itu, tersembunyi sebuah kearifan yang mendalam. Bayangkan sebuah antrean panjang. Semakin banyak urusan yang kita bawa, semakin lama pula kita berdiri menunggu giliran. Begitulah kiranya gambaran di "sana" nanti. Setiap nikmat yang kita terima di dunia ini, sekecil apapun, akan dimintai pertanggungjawabannya. Bagaimana kita mendapatkannya? Untuk apa kita menggunakannya?
Bukan berarti kita dilarang memiliki atau menikmati dunia. Dunia ini indah, penuh warna, dan diciptakan untuk kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Namun, ASN harus mampu mengendalikan orientasi mereka agar tidak hanya tertuju pada gemerlapnya dunia. Mindset money oriented yang sering kali menghinggapi kita harus diubah menjadi mindset yang lebih produktif dan berorientasi pada pelayanan publik.
Sebab, ketika kita hanya fokus meminta dunia, tanpa sadar kita sedang "memperpanjang" antrean kita di hadapan-Nya. Semakin banyak yang kita pinta, semakin banyak pula yang harus kita pertanggungjawabkan. Waktu "berdiri" kita bisa jadi lebih lama, lebih melelahkan. Oleh karena itu, kerja cerdas menjadi sangat penting. ASN harus mampu memanfaatkan sumber daya yang ada dengan efisien, berinovasi dalam memberikan pelayanan, dan selalu berorientasi pada kepentingan masyarakat.
Seorang cleaning servis di sebuah bandara, menolong dengan sungguh-sungguh seorang calon penumpang pesawat yang membawa barang bawaan sangat banyak. Calon penumpang itu kemudian mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan sebagai bentuk terima kasih ke cleaning servis itu dengan sedikit memberi tips. Tapi cleaning servis itu berkata: tidak perlu tuan, خدمة الأمة شرف لنا , orang tua saya mengajarkan kalau bisa melayani banyak orang adalah kemuliaan bagi kita. "Tuhan senang bila kita saling bantu bukan untuk materi" katanya senyum. Calon penumpang itu hanya bisa terbengong melihat cleaning servis ini.
Cleaning servis ini telah mendapatkan kunci kebahagiaan. Dan keseimbangan itulah kuncinya. Meminta dunia secukupnya, sebagai bekal mengarungi kehidupan ini. Namun, jangan lupakan tujuan yang lebih abadi, kehidupan setelah kehidupan ini. Persiapkanlah bekal untuk "perjalanan" yang sesungguhnya. Agar kelak, "antrean" kita tidak terasa terlalu panjang dan melelahkan. Bukankah begitu, kawan? Sebuah renungan di tengah hiruk pikuk dunia yang fana ini.
Dengan demikian, mari kita tingkatkan profesionalitas kita sebagai ASN melalui kerja cerdas, agar kita tidak hanya menjadi pelayan yang baik, tetapi juga menjadi teladan dalam mengendalikan orientasi duniawi. Semoga kita semua dapat menjalani tugas ini dengan penuh tanggung jawab dan kesadaran akan makna sejati dari kehidupan.
Terus pekikkan dengan lantang dan jangan pernah lelah SALAM INTEGRITAS!!!