Upaya Kementerian Agama untuk mewujudkan layanan haji ramah lansia dengan berbagai keterbatasan kewenangan di negeri orang, terus dilakukan. Salah satunya dengan badal lempar jumrah.
Banyaknya jamaah haji lansia yang kondisi fisiknya tidak memungkinkan karena jarak tempuh dari tenda tempat tinggal di Mina dengan jamarat sangat jauh kira-kira sekitar tujuh kilometer.
Suhu pada Kamis (29/6) pukul 13.00 yang mencapai 43 derajat Celcius membuat Kementerian Agama menginstruksikan pada segenap PPIH termasuk petugas Kloter Kota Malang yang tergabung di kloter 69,70,71,72 dan 85 untuk membadalkan lemparan jumrahnya baik aqabah maupun pada tanggal 11-12 Dzulhijjah. Suhu panas ini juga membuat dokter kloter 71 jatuh sakit.
Optimalisasi Layanan dan kesiapan melayani membuat semua petugas kloter bahu membahu menolong jamaah haji Indonesia. Muhammad Nur Hidayah ketua kloter 71 SUB menjelaskan bahwa ia beberapa kali menolong jamaah kloter lain yang tersesat maupun yang kelelahan karena suhu panas.
Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang melalui sambungan telepon menyampaikan agar jamaah bersedia mengambil Nafar Awal agar terhindar dari kelelahan dan kesulitan karena fasilitas Pemerintah Saudi Arabia yang sangat terbatas.