Kemenag Kota Malang Siapkan Pemateri dalam Diklat Pemulasaraan Jenazah di UNISMA

Kota Malang -- Dalam upaya membumikan syariat Islam dalam kehidupan nyata, Lembaga Pengkajian Islam Keaswajaan (LPIK) Universitas Islam Malang (UNISMA) menggelar Diklat Pemulasaraan Jenazah pada Sabtu, (19/7). Kegiatan ini berlangsung di UNISMA dan diikuti antusias oleh 75 orang peserta.

Sinergi UNISMA dan Kemenag Kota Malang

Kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama strategis antara UNISMA dan Kantor Kementerian Agama Kota Malang. Sebagai bentuk dukungan nyata, Kemenag Kota Malang tidak hanya hadir sebagai mitra, tetapi juga menurunkan pemateri berkompeten langsung dari unsur pimpinan.

Gus Shampton Isi Sesi Praktik Lapangan

Salah satu yang menjadi perhatian peserta adalah kehadiran langsung Kepala Kantor Kemenag Kota Malang, Gus Shampton, sebagai pemateri sesi praktik. Dengan gaya komunikatif dan pendekatan aplikatif, Gus Shampton membimbing peserta secara langsung dalam simulasi perawatan jenazah sesuai tuntunan syariat. "Saat merawat jenazah harus memandang mereka sebagai sosok makhluk yang sama dengan kita, yang akan kita hantarkan menuju pertemuan dengan Allah." Tegasnya. "Karenanya cara perawatannya harus mengedepankan cinta dan penuh dengan kelembutan." lanjutnya.

Teori Disampaikan Secara Menyeluruh

Sesi teori disampaikan oleh Drs. H. Ali Ashari, M.Pd., yang membawakan materi secara sistematis terkait tata cara pemulasaraan jenazah. Beliau mengupas aspek fikih, urgensi fardhu kifayah, serta nilai-nilai spiritual yang terkandung di dalamnya.

Materi Lengkap dan Simulasi Langsung

Diklat ini mengajarkan seluruh tahapan pemulasaraan: memandikan, mengkafani, menyalatkan, hingga menguburkan jenazah. Peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga praktik langsung menggunakan alat dan perlengkapan riil.

Komitmen Kemenag Kota Malang

Selapas kegiatan, Gus Shampton menyampaikan kepada tim Humas bahwa Kemenag Kota Malang siap terus menjalin kemitraan edukatif bersama kampus-kampus keislaman. “Kami ingin generasi muda tidak hanya paham teori agama, tapi juga siap terjun mengamalkan. Termasuk soal kematian, ini bukan hal tabu, tapi realitas yang harus disiapkan dengan ilmu dan adab,” tegasnya.

Menghidupkan Syariat, Menyadarkan Makna Hidup

Diklat ini menegaskan bahwa pemulasaraan jenazah bukan sekadar ritual, tetapi bentuk penghormatan terakhir dan pengingat akan kefanaan hidup. Melalui kegiatan ini, nilai-nilai keislaman kembali dihidupkan dalam bentuk yang nyata dan menyentuh sisi kemanusiaan. Humas

Muhammad Nur Hidayah

Penulis yang bernama Muhammad Nur Hidayah ini merupakan Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Malang yang berstatus PNS dan memiliki jabatan sebagai Pranata Humas dan Agen Perubahan Kemenag Kt Malang.