Mojokerto(5/6) -- Bertempat di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet diadakan pembukaan Seleksi Musabaqoh Qira'atil Kutub (MQK) tingkat Jawa Timur. Kegiatan yang memiliki tema "Rekontekstualisasi Turats untuk Peradaban dan Kerukunan Indonesia". dihadiri oleh beberapa tokoh penting, seperti assisten III Dr. Achmad Zainuri MSi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kepala Kanwil Dr. Husnul Maram, M. Hi dan Wakil Bupati Kabupaten Mojokerto Gus Barra.
Kegiatan yang diikuti oleh 1471 santri Ula Wustho Ulya dari berbagai pondok pesantren di Jawa Timur. Bertujuan sebagai wahana penting dalam kaderisasi ulama dan tokoh masyarakat di masa depan, serta untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pembukaan acara dilaksanakan pada pukul 21.44 dengan pemukulan rabbana secara bersama-sama. Drs. Mohammad As'adul Anam, M. Ag, dalam laporannya menyampaikan harapan agar MQK dapat menghasilkan juara terbaik untuk Jawa Timur. Sambutan selamat datang juga disampaikan oleh Wakil Bupati Kabupaten Mojokerto yang menyebutkan bahwa lokasi acara yang dipilih, yaitu Mojokerto Pacet, memiliki suasana yang mendukung untuk berlomba sambil menikmati pemandangan.
Dr. Husnul Maram, M. Hi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, mengungkapkan harapannya agar MQK ini dapat melahirkan kafilah Jawa Timur yang berkualitas dan mampu meraih juara umum seperti tahun-tahun sebelumnya. Ia juga menekankan pentingnya persaudaraan antar-santri dan memperkuat keilmuan sesuai dengan ajaran yang telah diajarkan di pondok pesantren.
Sambutan dari Gubernur Jawa Timur, yang diwakili oleh Asisten III Dr. Akh. Jazuli, S.H., M.Si., mengajak peserta MQK untuk memperluas wawasan keilmuan dan menjaga niat ikhlas dalam berlomba. Beliau berharap agar Jawa Timur dapat meraih juara umum kembali tahun ini.
Prof. Dr. KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah, juga memberikan sambutan inspiratif. Ia menceritakan perjalanan awal pondok pesantren tersebut dan visi untuk menjadikannya sebagai pusat keilmuan terdepan di Indonesia dan dunia. Dengan jumlah santri mencapai 14.000 di Pacet, saat ini pondok pesantren tersebut telah merambah ke perguruan tinggi di dalam dan luar negeri.
Dalam wawancara usai pembukaan, KH. Achmad Shampton, kepala kantor Kementerian Agama Kota Malang, menyampaikan bahwa Kota Malang mengirimkan 15 kafilah dalam MQK ini. Beliau juga menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi dan meningkatkan kemampuan santri dalam kajian dan pendalaman ilmu agama Islam yang bersumber dari kitab kuning, sebagai bagian dari proses kaderisasi ulama dan tokoh masyarakat di masa depan. Selain itu, MQK juga menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi antar pondok pesantren di seluruh Indonesia.
Dengan demikian, pembukaan seleksi Musabaqoh Qira'atil Kutub tingkat Jawa Timur berlangsung dengan sukses dan penuh semangat. Acara ini menjadi momen penting dalam memperkokoh keilmuan agama dan persatuan di Indonesia, serta melahirkan generasi ulama yang berkualitas untuk masa depan yang lebih baik. HUMAS