Malang(27/05) -- Balai Diklat Surabaya menggelar pelatihan implementasi Kurikulum Merdeka Berbasis Komunitas.
Kegiatan yang diikuti oleh unsur guru, Pengawas, dan dosen Se-Malang Raya di Aula MAN 1 Kota Malang ini berlangsung selama lima hari. Dari giat ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka yang bertujuan membentuk Pelajar Pancasila.
KH. Achmad Shampton, S.HI, M. Ag, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang, yang mendapat kesempatan menjadi pemateri dalam giat ini, meyampaikan tujuan dari kurikulum merdeka. "Kurikulum merdeka memiliki tujuan yang mulia, yaitu membentuk siswa dengan karakter Pancasila. Dalam karakter Pancasila ini, adab, sopan santun, keramahan, dan budi pekerti merupakan salah satu point' yang utama" ujar beliau.
"Sebagaimana pepatah Arab mengatakan, 'Al adabu Fauqol ’ilmi', artinya adab itu lebih tinggi daripada ilmu. Jika seseorang hanya mengandalkan ilmu tanpa diiringi oleh adab, maka ilmu tersebut bisa digunakan dengan cara yang salah. Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai pendidik yang menjadi media penghantar Nurullah/cahaya Allah kepada murid-murid, dapat menghantar mereka menuju jalan Allah," lanjutnya.
Dalam kegiatan ini, peserta juga diajak untuk merenungkan peran mereka sebagai pendidik. "Tanamkan dalam hati kita niat yang tulus bahwa kita sedang membawa atau menghantarkan cahaya Allah untuk disampaikan kepada murid-murid kita. Jadilah kreatif dalam menyampaikan ilmu, namun tetap ingat akan ikatan akhlak tiga pilar," sambung pengasuh salah satu pondok di kota Malang ini.
Kegiatan ini juga mengajak peserta untuk memunculkan rasa cinta dalam dunia pendidikan. "Rasa cinta yang tumbuh dalam diri peserta didik adalah kunci utama untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal. Jika pendidikan dilakukan dengan rasa terpaksa, maka apa yang didapatkan oleh murid akan terbatas. Cinta kasih tidak akan pernah diperoleh dengan keterpaksaan," tambahnya.
Sebelum mengakhiri materinya sekali lagi beliau menekankan kepada peserta untuk menganggap diri mereka sebagai penghantar ilmu Allah. "Kita memiliki peran penting dalam menyampaikan ilmu Allah kepada murid-murid kita. Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan niat dan hati kita agar bisa menjadi pendidik yang benar-benar berdedikasi dalam mendidik murid-murid kita," tutupnya.
Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pemahaman yang lebih baik kepada para guru dan dosen dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Berbasis Komunitas. Dengan adab, cinta kasih, dan dedikasi yang tinggi karena Allah. HUMAS